SYARIAH

Imam Besar Istiqlal soal Larangan Bukber: Presiden Ajak Kita Hidup Sederhana

Widya Michella 24/03/2023 23:15 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar merespons Instruksi Presiden Jokowi yang meminta jajarannya meniadakan kegiatan bukber selama Ramadan.

Imam Besar Istiqlal soal Larangan Bukber: Presiden Ajak Kita Hidup Sederhana. (Foto Widya M/MPI)

IDXChannel - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar merespons Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta jajarannya meniadakan kegiatan buka puasa bersama selama bulan Ramadan. Menurutnya, hal itu dilakukan guna menunjukkan kesederhanaan di bulan Ramadan.

"Jadi Presiden itu mengajak kita untuk hidup sederhana, jangan sampai mendemonstrasikan kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada kita di bulan suci Ramadan. Ini bulan Ramadan ini kan kita perlu menunjukkan kesederhanaan, low profile apa adanya," kata Nasaruddin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/3/2023). 

Dia pun mendukung kebijakan tersebut sebab menurutnya para pejabat diminta untuk mengendalikan diri. Serta tak melakukan sesuatu hal yang kontras dengan bulan Ramadan itu sendiri. 

"Jadi di satu sisi Ramadan kita diminta untuk mengendalikan diri. Tapi lain ada jor-joran ada sesuatu yang sebaiknya kontras dengan bulan Ramadan itu sendiri. Jadi, saya kira tentu kita harus mengambil aspek-aspek positif," ujar dia.

Lebih lanjut, larangan buka puasa tersebut bukan serta merta tidak membolehkan para pejabat untuk beramal. Menurutnya, makanan maupun minuman di gelaran buka puasa bersama dapat disalurkan ke masjid-masjid yang lebih membutuhkan.  

"Buka puasa bersama keluarga, atau di masjid-masjid banyak orang yang membutuhkan makanan minuman yang mungkin disalurkan lewat masjid bisa diniatkan sebagai sedekah, infaq, zakat sekaligus. Saya kira itu bagus lebih distribusinya lebih tepat," kata dia. 

Dibanding mengundang para pejabat dalam satu gelaran buka puasa bersama, kata Nasaruddin, alangkah lebih baik buka puasa itu dapat disalurkan kepada yang lebih membutuhkan.

"Misalnya kalau pejabat melakukan acara buka puasa bersama mungkin yang diundang adalah orang-orang yang berkemampuan. Tapi kalau kita salurkan ke masjid, itu lebih tepat sasaran," tuturnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya meniadakan kegiatan buka puasa bersama selama bulan Ramadan. Hal itu karena penanganan Covid-19 saat ini dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi.

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023. Surat tersebut ditandangani Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 21 Maret 2023. Surat perihal Arahan terkait Penyelenggaraan Buka Puasa Bersama tersebut ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan/Lembaga.

(YNA)

SHARE