SYARIAH

India Hapus Kuota Haji VIP, Ini Alasannya

Desi Angriani 17/01/2023 17:28 WIB

India berencana menghapus 500 kuota VIP bagi calon jamaah haji yang selama ini diperuntukkan bagi para pejabat pemerintahan di negara tersebut.

India Hapus Kuota Haji VIP, Ini Alasannya (Foto: Arabnews/ AFP)

IDXChannel - India berencana menghapus kuota VIP bagi calon jamaah haji. Pasalnya, 500 jatah haji eksklusif setiap tahun ini hanya diperuntukkan bagi para pejabat pemerintahan di negara tersebut.

Hal ini tentu menciptakan ketidakadilan bagi 200 juta penduduk India yang memeluk Islam dan menunggu antrean haji hingga puluhan tahun.

Melansir Arabnews, Selasa (17/1/2023), setidaknya 150 ribu Muslim India melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya dengan 500 kuota haji VIP.

“Kami baru saja mengambil keputusan untuk menghapus kuota VIP, tetapi keputusan itu belum dilaksanakan,” kata Wakil Ketua Komite Haji India S. Muawari Begum. 

Ketua Komite Haji India A. P. Abdullakutty menambahkan, pihaknya ingin mengakhiri perlakuan istimewa bagi jamaah VIP sejalan dengan pendekatan umum Perdana Menteri Narendra Modi untuk tidak memberikan hak istimewa karena status sosial yang lebih tinggi.

“Budaya VIP ini tidak baik dengan lakh (ratusan ribu) orang yang menunggu haji. Ini buruk. PM Modi mendukung untuk mengakhiri budaya VIP," kata Abdullakutty.

Meskipun kuota haji VIP sebanyak 500 orang tampaknya kecil dibandingkan dengan kuota tahunan negara itu, gagasan perlakuan istimewa selama haji dianggap aneh.

“Ketika Anda pergi haji, semua orang sama di sana. Semua orang sama di sana. Ada keseragaman di sana. Orang-orang mengenakan pakaian yang sama, menjalani proses ziarah yang sama,” kata Asad Rizvi, seorang intelektual yang tinggal di Lucknow, Uttar Pradesh.

Asad Shah, seorang warga Delhi berusia 81 tahun, mengaku syok dengan ada kuota haji VIP. Ia berharap wacana penghapusan tersebut segera terealisasi.

“Jika pemerintah menghapusnya, saya harus menyambutnya. Sampai beberapa tahun yang lalu ada program pemerintah yang biasa memfasilitasi haji bagi umat Islam miskin, dipilih melalui sistem undian. Jika pemerintah memikirkan kesejahteraan umat Islam, maka harus memulihkannya," tandasnya.

(DES)

SHARE