Inilah Perbedaan Awal Ramadan di Indonesia dan di Luar Negeri
Awal Ramadan di Indonesia kerap diwarnai dengan suasana gegap gempita dalam menyambut bulan suci yang mulia bagi umat Islam.
IDXChannel – Awal Ramadan di Indonesia kerap diwarnai dengan suasana gegap gempita dalam menyambut bulan suci yang mulia bagi umat Islam.
Hal ini tentunya berbeda dengan suasana awal Ramadan di luar negeri. Selain cara penyambutannya, metode penentuan awal Ramadan di Tanah Air juga kerap diwarnai dengan sejumlah perbedaan.
Seringkali, terjadi perbedaan penentuan awal Ramadan antara beberapa organisasi Islam di Indonesia karena mereka memiliki metode masing-masing dalam penentuan hilal. Lantas, bagaimana perbedaan awal Ramadan di Indonesia dan di luar negeri? Simak ulasan lengkap IDXChannel sebagai berikut.
Perbedaan Awal Ramadan di Indonesia dan Luar Negeri
Perbedaan yang sangat kentara mengenai awal Ramadan di Indonesia dan luar negeri adalah perihal penentuan waktunya. Di Indonesia, kerap terjadi perbedaan metode penentuan awal Ramadan atau penentuan hilal.
Ada sebagian masyarakat yang menggunakan metode rukyatul hilal dan sebagian lain menggunakan metode hisab. Tak jarang, perbedaan metode dalam menentukan hilal ini juga membuat waktu awal Ramadan berbeda.
Hal ini justru sangat jarang terjadi di luar negeri. Pasalnya, di luar negeri umumnya organisasi Islam sepakat dengan penentuan awal Ramadan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Adapun mayoritas metode penentuan hilal yang digunakan adalah metode hisab sehingga tidak ada perbedaan dalam menentukan awal bulan baru atau pergantian bulan.
Selain karena banyaknya organisasi Islam di Indonesia, penyebab mengapa penentuan awal Ramadan di Indonesia kerap berbeda dengan di luar negeri adalah karena Indonesia terletak di wilayah khatulistiwa, sehingga hilal lebih sulit terlihat.
Hal ini berbeda dengan di luar negeri di mana banyak negara yang terletak di wilayah lintang tinggi, sehingga hilal lebih mudah terlihat.
Selain itu, perbedaan awal Ramadan di Indonesia dan di luar negeri juga bisa dilihat dari budaya dan cara penyambutan masyarakatnya. Di Indonesia, umat Muslim merupakan masyarakat mayoritas sehingga penyambutan awal Ramadan cenderung meriah.
Biasanya, masyarakat Indonesia kerap mengadakan tarhib Ramadan sebagai kegiatan menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita dan persiapan.
Tarhib Ramadan merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan dengan penuh semangat. Hal ini tentunya berbeda dengan di luar negeri, apalagi di negara yang bukan mayoritas Muslim.
Itulah perbedaan awal Ramadan di Indonesia dan di luar negeri yang kerap terjadi. Meski demikian, perbedaan awal Ramadan di Indonesia dan luar negeri adalah hal yang wajar. Umat Islam perlu memahami faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut agar menghormati perbedaan pendapat.