SYARIAH

Jamaah Haji Dapat Makan Full di Mekkah dan Madinah, Kemenag: Tak Usah Bawa Beras

Fiki Ariyanti 23/05/2024 12:41 WIB

Jamaah haji diimbau tak perlu membawa beras karena akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Mekkah, Madinah, dan Masyair (Armuzna).

Jamaah Haji Dapat Makan Full di Mekkah dan Madinah, Kemenag: Tak Usah Bawa Beras (foto hajar MCH 2024 kemenag)

IDXChannel - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Mekkah menyiapkan 84 kali konsumsi selama di Mekkah dan 15 kali, ditambah satu kali snack saat masa puncak haji di Arabah, Muzdalifa, dan Mina (Armuzna) bagi para jamaah haji.

“Khusus tahun ini, Alhamdulillah jamaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Mekkah, Madinah, maupun di masyair (Armuzna). Mereka akan makan tiga kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia," kata Kasie Konsumsi PPIH Daker Makkah, Beny Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (23/5).

“Karena sudah mendapat full makan, jamaah yang masih di Tanah Air tidak usah membawa makanan, seperti beras dan lainnya,” pintanya.

Jamaah haji Indonesia akan berada di Kota Mekkah selama sekira 28 hari. Selama itu, jamaah akan mendapat tiga kali makan setiap harinya, yaitu pagi, siang, dan malam. 

“Jamaah akan mendapatkan makan tiga kali sehari, sehingga total akan memperoleh 84 kali makan selama 28 hari,” papar Beny.

Beny mengingatkan kepada seluruh jamaah agar saat mendapatkan makanan, harus segera mengonsumsinya. 

“Harap dikonsumsi sesuai dengan jam yang tertera di kemasan (boks) makanan. Biasanya jamaah kita suka menunda-nunda, ini jangan dilakukan karena kalau lewat waktunya, makanan sudah tidak layak dikonsumsi,” tutur Beny.

Dia menambahkan sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan, pihaknya juga telah melatih para juru masak dari penyedia katering di Mekkah. 

“Ada 57 penyedia katering di Mekkah, dan ini kita sudah melakukan pelatihan bagi para juru masaknya. Narasumbernya juga diambil dari tenaga-tenaga professional,” tuturnya.

Beny bilang, menu makanan juga sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Misalnya saja saat makan pagi ada menu nasi kuning, telur, sayur dan buah. Khusus untuk lansia, menu akan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bubur tim atau makanan yang tidak keras.

"Kita juga memprioritaskan menu untuk jamaah haji lansia. Menunya khusus, misalnya nasi lebih lembut atau nasi tim atau bubur," tutup Beny.

(FAY)

SHARE