Kasus Covid-19 Melandai, Jamaah Haji dan Umroh Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Depan
Zainut memprediksi, ada sekitar 210 ribu jamaah haji dari total 221 juta masyarakat muslim Indonesia yang akan berangkat pada tahun 2022 mendatang
IDXChannel - Pelaksanaan haji yang sempat tertunda dalam dua tahun belakangan ini akhirnya membuka peluang untuk memberangkatkan jamaah pada tahun 2022.
Hal ini seiring dengan penurunan kasus Covid dan program vaksinasi yang terealisasikan. Wakil Menteri Agam (Wamendag), Zainut Tauhid mengatakan peluang keberangkatan haji kini tengah dalam kajian dan pembicaraan yang terus dilakukan Indonesia, melalui Kemwnag maupun Kemenlu bersama pemerintah Arab Saudi.
"Kita berdoa mudah-mudahan 2022 bisa berangkat," ujar Zainut Tauhid kepada wartawan, yang dikutip MNC Portal Indonesia, Rabu (5/10/2021).
Selain itu juga dalam waktu dekat pemerintah akan kembali melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk melakukan dialog dan pembicaraan dengan Otoritas. Menurut Zainut saat ini pemerintah dalam hal ini Kemenag sedang melakukan persiapan matang, baik di luar maupun dalam negeri.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu Indonesia dan beberapa negara masih suspen untuk melakukan Umroh. Hal itu disebabkan karena kasus aktif Covid di Indonesia sendiri masih cukup tinggi.
"Saat ini kan sudah landai, makanya kita melakukan lobi-lobi ke pemerintah Arab Saudi untuk bisa membuka pintu jamaah haji dan umroh Indonesia," sambungnya.
Zainut menambahkan, saat ini pemerintah Arab Saudi sudah tidak mempersoalkan jenis vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia. Meski demikian Arab Saudi menghimbau agar jamaah haji yang akan berangkat hendaknya sudah melakukan vaksinasi ketiga atau boster.
"Arab Saudi juga sudah memperbolehkan sinovac untuk dipakai para jamaah umroh dan haji. Memang ada keharusan untuk di booster," pungkasnya.
Zainut memprediksi, ada sekitar 210 ribu jamaah haji dari total 221 juta masyarakat muslim Indonesia yang akan berangkat pada tahun 2022 mendatang. Jumlah itu belum termasuk jamaah tambahan yang diberikan dari pemerintah Arab Saudi.
(SANDY)