SYARIAH

Ketua MUI Anjurkan Pemerintah Segera Atasi Kenaikan Bahan Pokok

Widya Michella 08/04/2022 18:34 WIB

Kenaikan bahan pokok meraih perhatian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), lembaga ini meminta pemerintah agar bisa mengendalikan kenaikan bahan pokok.

Ketua MUI Anjurkan Pemerintah Segera Atasi Kenaikan Bahan Pokok. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kenaikan bahan pokok meraih perhatian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, lembaga ini menganjurkan pemerintah untuk bisa mengendalikan harga-harga karena berkaitan dengan hajat hidup masyarakat secara umum.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Jeje Zaenudin meminta pemerintah agar bekerja keras untuk mengatasi kenaikan beberapa bahan pokok di bulan Ramadan 1443 H. Termasuk harga minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok yang sangat vital bagi masyarakat.

"Maka masyarakat berpikir bahwa sebaiknya pengendalian harga-harga kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat itu lebih diprioritaskan diatasi dari proyek-proyek raksasa yang tidak bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat kecil," kata Jeje dikutip dalam laman resmi MUI, Jumat,(08/04/2022).

Kiai Jeje turut memahami kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah. Namun di sisi lain, Kiai Jeje menilai, rakyat juga sedang sangat prihatin terlebih saat umat Islam tengah menjalani ibadah puasa.

"Kita tentu sangat prihatin dengan situasi seperti ini. Pada saat umat Islam sedang puasa bulan Ramadan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat lemah diperparah dengan meroketnya harga-harga kebutuhan pokok," ujarnya.

Untuk itu, Jeje mengimbau kepada masyarakat untuk semakin hemat dan mengendalikan diri dari budaya konsumtif. Serta menyiasati minyak goreng dengan berbagai pola masakan yang mengurangi penggunaan minyak goreng.

“Hindari dan kurangi belanja barang dan benda-benda yang tidak terlalu penting,” jelasnya.

Terakhir, dia mengajak umat Islam agar menjadikan momen Ramadan ini menjadi spirit budaya hemat.

“Momentum Ramadan penting dijadikan spirit budaya hidup hemat dan bersahaja terlebih dalam menghadapi kesulitan ekonomi sekarang ini," ujar dia. (TYO)

SHARE