Menag Ungkap Rencana Pembagian Kuota Tambahan Haji 2024
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berencana membagi kuota tambahan haji 1445 H/2024 M.
IDXChannel - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berencana membagi kuota tambahan haji 1445 H/2024 M. Rencana itu disampaikannya dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Diketahui, Indonesia mendapatkan kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu dari Arab Saudi beberapa waktu lalu. Dengan tambahan ini, kuota haji Indonesia pada 2024 bertambah menjadi 241 ribu jamaah, dari sebelumnya berjumlah 221 ribu jamaah.
"Tambahan kuota haji Indonesia sebanyak 20 ribu rencananya akan kami bagi untuk jamaah haji reguler sebanyak 18.400 setara dengan 92% dan kuota haji khusus sebanyak 1.600 setara dengan 8%," kata Menag dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (7/11/2023).
Sehingga haji reguler, kata Menag, yang semula hanya 203.320 akan bertambah menjadi 221.720 orang. Sementara haji khusus yang semula 17.680 akan bertambah menjadi 19.280 orang.
Adapun kuota tambahan untuk jamaah haji regular, menurut Menag, akan diisi oleh calon jamaah haji dengan beberapa kriteria, di antaranya jamaah haji reguler nomor urut berikutnya dan berusia paling rendah 18 tahun pada tanggal 13 Mei 2024 (saat kloter pertama terbang) atau sudah menikah.
Selanjutnya, Menag menjelaskan, tambahan kuota haji reguler dibagi berdasarkan proporsi jumlah daftar tunggu jamaah Haji antar provinsi. Kuota tambahan terbanyak rencananya akan diberikan kepada Provinsi Jawa Timur sejumlah 3.897 tambahan kuota.
"Hal ini karena Jawa Timur menjadi provinsi dengan jamaah haji tunggu terbanyak sejumlah 1.107.347 orang. Di posisi kedua, Jawa Tengah dengan tambahan 3.095 kuota, dengan jamaah tunggu terbanyak kedua sejumlah 879.542 orang," ujarnya.
Namun demikian, sampai hari ini tambahan kuota tersebut belum muncul di e-Hajj. Kuota tersebut baru dapat dipastikan setelah masuk dalam e-Hajj milik kerajaan Arab Saudi.
"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan pemerintah Kerajaan Arab saudi untuk memastikan dan mendorong agar tambahan kuota tersebut segera masuk ke dalam e-Hajj," tuturnya.
(YNA)