OJK: Banyak Pimpinan Bank Tak Paham Sistem Syariah
OJK mengungkapkan para pemimpin perbankan yang memahami sistem syariah masih langka.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan para pemimpin perbankan yang memahami sistem syariah masih langka. Atas alasan itu, lembaga ini meminta asosiasi bank syariah untuk mengoptimalkan SDM demi menghasilkan pimpinan yang mumpuni untuk perbankan syariah.
Salah satu caranya adalah berperan aktif meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah di masyarakat. Sebab, dari data OJK, literasi keuangan syariah baru mencapai 8,93 persen. Angkanya berbeda jauh dibanding literasi keuangan nasional sebesar 38,03 persen.
Begitupun dengan tingkat inklusi keuangan. Inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen, berbanding jauh dengan tingkat inklusi bank konvensional sebesar 76,19 persen.
"Saya ingin asosiasi bank kasih perhatian SDM perbankan syariah supaya lebih mudah mencari pimpinan ke depan," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, dalam webinar Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025 hari ini di Jakarta.
Dia mengaku masih sulit mencari orang-orang yang cocok memimpin bank syariah, sebab SDM yang mengerti seluk-beluk bank berprinsip syariah masih minim. "Kami sebagai pengawas sangat kesulitan mencari orang yang memimpin perbankan syariah kita," kata Heru.
Heru juga menyebut, kesulitan makin terlihat ketika calon-calon pemimpin itu mengikuti uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dari OJK. Karena itu peningkatan SDM berkualitas menjadi salah satu dari dua kunci mengembangkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di RI.
Dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025 yang disusun OJK Bank Syariah harus memiliki keunikan model bisnis atau produknya, mengoptimalkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, mengintegrasikan fungsi keuangan komersial dan sosial, hingga memiliki SDM berkualitas. Berikutnya juga harus didukung dengan teknologi atau TI yang mutakhir.
Kelemahan bank syariah saat ini belum memiliki diferensiasi model bisnis atau produk yang signifikan. Secara indeks literasi dan inklusi masih rendah, kemudian kuantitas dan kualitas SDM kurang optimal. Hingga TI belum memadai Karena itu pemerintah menyiapkan roadmap pengembangan ekonomi syariah tahun 2021-2025 untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
"Berdasarkan roadmap yang diluncurkan, bank syariah jadi pilar ketiga yang akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi kita. SDM yang berkualitas dan teknologi yang mutakhir menjadi syarat mutlak yang tidak bisa ditinggalkan," papar Heru. (TYO)