Pemasangan Tenda Jamaah Haji RI di Arafah dan Mina Sudah 80 Persen
Saat ini pemasangan tenda untuk jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina sudah mencapai 80%.
IDXChannel - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus memantau persiapan penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M. Saat ini pemasangan tenda untuk jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina sudah mencapai 80%.
Hal itu disampaikan Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid di Arafah saat memantau persiapan fasilitas di tenda Arafah dan Mina, Jumat, 26 Mei 2023.
Ikut dalam pemantauan ini, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Makkah Abduh, dan perwakilan dari Syarikah.
Pemantauan pertama kali dilakukan pada proses pemasangan tenda di Arafah.
"Hari ini kita mantau progres penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh pihak Syarikah atau Muassasah. Kita lakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada progres yang baik dari persiapan yang dilakukan Muassasah," katanya, Sabtu (28/5/2023).
Meski puncak haji masih lebih dari satu bulan ke depan, namun persiapan harus dilakukan dari sekarang. Menurut Subhan, jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai 2 Juni 2023.
Persiapan di Daker Mekkah juga sudah mendekati final. Para petugas Daker Mekkah hari ini mulai datang.
"Sampai hari ini sudah 80% tenda Arafah yang akan ditempati jamaah Indonesia sudah terpasang. Beberapa di antaranya juga sudah terpasang instalasi listrik dan juga pendingin ruangan (AC)," katanya.
Tahun ini, kata Sunhan, lantai tenda Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa. Sehingga, diharapkan permukaannya menjadi lebih rata dan lebih nyaman.
"Tadi kita minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi karena banyak juga jamaah yang memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Al-Qur'an. Saklar listrik kita cek jumlahnya juga cukup banyak," sambungnya.
Menurut Subhan, luas tenda di Arafah cukup beragam, mulai 250, 300, 375 hingga yang terbesar 600 meter persegi (m2). Jumlah jamaah di setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata, setiap jamaah mendapat ruang seluas 1,5-1,6 m2.
"Selain tenda, kita juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi. Namun, kami minta agar Syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktabnya," tegas Subhan.
Keberadaan toilet tambahan di Arafah sangat penting, kata Subhan, untuk mengurangi antrean yang panjang. Hal itu diharapkan akan menambah kenyamanan jamaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan karena kawasan Arafah cukup luas.
"Gus Menteri sangat concern terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jamaah. Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang akan kita cek lagi untuk melihat progresnya," sambungnya.
Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jamaah haji Indonesia. Kalau di Arafah jamaah hanya menginap semalam, di Mina masa tinggal mereka lebih lama, paling cepat tiga malam.
"Tadi kita cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako, sudah dipasang keramik. Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang memang sangat terbatas. Tapi kondisinya harus bagus agar jamaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel," lanjutnya.
Sebagaimana Arafah, pemantauan atas penyiapan fasilitas di Mina juga akan dilakukan secara berkala. Subhan berharap, semuanya sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji.
Seperti diketahui, operasional haji di Madinah sudah berjalan, ditandai dengan kedatangan jamaah haji Indonesia pada 24 Mei 2023. Hingga kini sudah 34 kloter atau 13.407 jamaah haji yang tiba di Madinah.
(YNA)