SYARIAH

Potensi Zakat Indonesia Capai Rp327 Triliun

Kunthi Fahmar Sandy 27/08/2025 18:59 WIB

Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun.

Potensi Zakat Indonesia Capai Rp327 Triliun (FOTO:Dok BSI)

IDXChannel - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengatakan, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun.

BSI pun terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia sebagai salah satu implementasi program Asta Cita Pemerintah yakni memantapkan sistem pertahanan dan ketahanan nasional dan mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau, salah satunya melalui implementasi zakat hijau.                                                                                           Hal tersebut diungkap Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Anggoro Eko Cahyo saatclaunching Green Zakat Framework di Jakarta, 27 Agustus 2025 bersama United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). 

Green Zakat Framework (Kerangka Kerja Zakat Hijau ) merupakan  inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktik zakat. 

Dengan adanya Green Zakat Framework pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Dia mengatakan BSI dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya selalu mengedepankan program- program yang dapat memberikan kemaslahatan bagi ummat serta keberlanjutan.

"Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antar lembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi ummat yang lebih luas,” ujarnya. 

Hingga Juni 2025 (unaudited), BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan Rp72,8 triliun tumbuh 19,3 persen yoy yang terdiri dari kategori green financing Rp15,3 Triliun tumbuh 14,5 persen yoy, dan sosial financing sebesar Rp57,5 triliun tumbuh 20,6 persen yoy. 

Penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu, BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan Listrik.

Anggoro menegaskan, percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian strategis Bank untuk sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.

Program - program berkelanjutan yang dilakukan oleh BSI di antaranya launching green building, program one home one tree untuk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, penggunaan kendaraan listrik untuk operasional. 

                                                                    Dari sisi sosial, BSI yang telah mendistribusikan zakat mencapai hampir Rp1 triilun dari zakat korporat dan pegawai juga aktif dalam program pemberdayaan seperti membentuk desa binaan yang ditujukan untuk membantu mengurangi kemiskinan, menghadirkan RVM untuk mendaur ulang botol plastik kemasan air minum, serta program lain untuk kemaslahatan umat.

Hingga Mei 2025, perseroan telah menyalurkan zakat sebesar Rp65,6 Miliar year to date. Berbagai fokus bidang penyaluran yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Kemanusiaan, dan Dakwah/Advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang. Saat ini lebih dari 15.700 masyarakat telah terbantu terutama dalam hal program Desa BSI, BSI Scholarship dan Sentra UMKM BSI. Dengan adanya green zakat ini, perseroan juga terus mengembangkan program pemberdayaan lingkungan dari pemanfaatan zakat. 

(kunthi fahmar sandy)

SHARE