SYARIAH

Tiga Cara Menjinakkan Inflasi dalam Ekonomi Islam, Patut Dicoba

Desi Angriani 19/10/2022 16:46 WIB

Menurut pakar ekonomi Islam, inflasi dapat menyebabkan perekonomian suatu negara menjadi buruk

Tiga Cara Menjinakkan Inflasi dalam Ekonomi Islam, Patut Dicoba (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Inflasi merupakan salah satu masalah perekonomian yang terjadi dalam suatu negara di mana harga kebutuhan pokok naik signifikan secara keseluruhan. 

Indonesia pernah mengalami Inflasi tertinggi pada 1998 dengan angka 77,6%. Inflasi tersebut salah satunya disebabkan oleh penyusutan nilai tukar rupiah, krisis ekonomi dan ekspektasi terhadap Inflasi yang tinggi. 

Hal ini menyebabkan gangguan terhadap fungsi uang, distorsi harga, merusak output, meruntuhkan efisiensi dan investasi produktif, serta menimbulkan ketidakadilan sosial.

Inflasi dalam Islam

Kondisi defisit pernah terjadi di zaman Rasulullah dan hanya terjadi sekali, yaitu sebelum Perang Hunaian. Al-Maqrizi mengungkapkan, inflasi tidak terjadi karena faktor alam saja melainkan karena kesalahan manusia.

Ia membagi Inflasi kedalam dua macam, yaitu Inflasi akibat faktor alamiah berkurangnya persediaan barang sehingga mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan. Pada masa Rasulullah SAW kurangnya ketersediaan barang diakibatkan peperangan dan kekeringan.

Dikutip dari buku Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islam (2014), inflasi terjadi karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan lantaran permintaan terhadap berbagai barang mengalami peningkatan. Harga-harga pun membumbung tinggi melebihi daya beli masyarakat.  

Selain dari faktor alamiah tadi, adanya inflasi yang terjadi akibat kesalahan dari manusia seperti korupsi, pajak yang berlebihan. administrasi yang buruk, dan pencetakan uang yang banyak.

Selain itu, riba juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya inflasi karena instrumen biaya yang bertambah terus menerus seiring dengan penambahan waktu yang nantinya akan mendorong tingkat kenaikan harga.

Menurut pakar ekonomi Islam, inflasi dapat menyebabkan perekonomian suatu negara menjadi buruk karena beberapa hal di bawah ini :

  1. Menyebabkan gangguan pada fungsi uang terutama fungsi tabungan (nilai simpanan), fungsi pembayaran dimuka, dan fungsi unit perhitungan.
  2. Melemahkan semangat masyarakat  untuk menabung.
  3. Mendorong perilaku masyarakat untuk berbelanja, terutama barang-barang yang bukan kebutuhan pokok.
  4. Melakukan investasi untuk hal-hal yang nonproduktif, dengan menumpuk kekayaan (hoarding), seperti tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing dan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti pertanian, industri, perdagangan, dan transportasi.

Berikut cara mengatasi inflasi dalam ekonomi syariah:

1. Uang harus dicetak dengan jumlah yang rendah

Al-Maqrizi (Karim, 2007) menyatakan bahwa uang sebaiknya dicetak pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk bertransaksi dan dalam pecahan yang mempunyai nilai nominal kecil.

2. Pelarangan impor Apabila produksi dalam negeri masih mencukupi

Karena pernah terjadi semasa pemerintahan khalifah Umar ibn Khattab r.a. Pada masa itu kafilah pedagang yang menjual barangnya di luar negeri dan membeli dari luar negeri maka akan lebih sedikit nilainya dari pada yang mereka jual (positive net export). Adanya positive net export akan menjadikan keuntungan, keuntungan dari kelebihan uang tersebut akan dibawa masuk ke Madinah sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat akan naik.

3. Menerapkan Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal di Baitul Mal memberikan dampak positif pada investasi, penawaran agregat, dan memberikan dampak pada tingkat Inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Misalnya sangat jarang sekali terjadi defisit APBN. Hal ini terjadi karena pengeluaran hanya boleh dilakukan jika ada penerimaan. Besarnya rate kharaj ditentukan oleh produktivitas lahan bukan pada zona dan perhitungan zakat perdagangan berdasarkan besarnya keuntungan bukan pada harga jual.

(DES/ Rita Hanifa)

SHARE