Technology

12 Perusahaan Handphone yang Bangkrut dan Tidak Disadari

Mohammad Yan Yusuf 18/10/2022 10:35 WIB

Beberapa perusahaan handphone yang bangkrut ini bisa menjadi informasi bagi Anda. Mereka alami penurunan penjualan signifikan.

12 Perusahaan Handphone yang Bangkrut dan Tidak Disadari. (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Beberapa perusahaan handphone yang bangkrut ini bisa menjadi informasi bagi Anda. Mereka alami penurunan penjualan signifikan hingga membuatnya tidak bisa berproduksi. 

Padahal dalam dua dekade terakhir, para perusahaan ini sempat tumbuh subur dan menciptakan ponsel atau handphone yang memiliki fitur unik, tidak terkecuali bisa menonton televisi. Kini setelah YouTube dan streaming film, perusahaan ini mulai menghilang dan tergantikan dengan fitur yang lebih canggih.

Lantas siapa saja perusahaan handphone yang bangkrut? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber. 

Perusahaan Handphone yang Bangkrut

1. Ericsson

Berjaya pada awal 1990-an, Ericsson resmi menutup bisnisnya. Semua berawal pada 1998, di mana Ericsson menghadapi masalah dalam proses pengembangan ponsel model Ericcsson T28.

Akibat masalah tersebut, waktu peluncuran ponsel yang awalnya direncanakan pada momen Natal 1998 molor hingga akhir 1999. Tanggal rilis Ericsson T28 pun terpaksa kembali ditunda akibat kebakaran yang melanda pabrik Philips yang berlokasi di Albuquerque, New Mexico

Insiden ini membuat 7 juta unit ponsel gagal diproduksi. Pada 2000, Ericsson kemudian meluncurkan satu buah ponsel baru bernama Ericsson R380. Ericsson R380 sendiri merupakan ponsel Ericsson pertama yang mengusung sistem operasi Symbian. 

Namun, debut ponsel anyar tersebut rupanya tidak berhasil mendongkrak pasar. Sempat mencoba meluncurkan perangkat PC genggam bernama Ericsson MC218 dan PC genggam HS210 di tahun 1999. 

Namun perusahaan ini dilanda krisis pada akhir tahun 2000-an. Kala itu, Ericsson memberhentikan 600 karyawannya yang terlibat dalam proses produksi ponsel. Mereka kemudian membagi menjadi dua divisi, Produksi dan desain ponsel dialihkan ke Sony Ericsson Mobile Communications, hasil kerja sama dengan Sony. Sementara proses pengembangkan software dan hardware yang digunakan sebagai fondasi untuk membuat telepon seluler, dipindahkan ke perusahaan baru yang disebut Ericsson Mobile Platforms (EMP).

2. Sony Ericsson

Tidak jauh berbeda dengan sang kakak, perusahaan handphone yang bangkrut selanjutnya yaitu Sony Ericsson yang merupakan hasil kerja sama yang dilakukan Sony dan Ericsson sejak 1 Oktober 2001. 

Salah satu tujuan utama Sony Ericsson adalah merilis ponsel baru yang mampu memimpin tren fotografi digital. Beberapa di antaranya termasuk ponsel Sony Ericsson T610 dan P900 yang rilis di tahun 2003, Sony Ericsson W800i pada tahun 2005, serta Sony Ericsson K800i Cyber-shot dan W910i pada tahun 2007.

Namun, perusahaan bagi hasil itu mulai menghadapi kerugian pada 2002 dan 2003. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak dapat menghadapi vendor kompetitor lainnya. Mereka kemudian dianggap gagal memenuhi kebutuhan konsumen karena kurang berinovasi lewat produk bikinan mereka.

12 Perusahaan Handphone yang Bangkrut dan Tidak Disadari. (FOTO: MNC Media)

3. Siemens

Merupakan perusahaan manufaktur ponsel yang didirikan pada 1985, perusahaan ini hanya mampu bertahan selama 20 tahun. Kala itu, perusahaan sudah beban kerugian hingga 500 juta Euro (sekitar USD613 juta).

Siemens mengalami penurunan pangsa pasar sepanjang tahun 2004. Salah satunya disebabkan oleh kerusakan software yang terjadi pada model ponsel terbaru besutannya. Tak ingin terus merugi, Siemens akhirnya memutuskan untuk menjual divisi ponselnya kepada BenQ yang membeli dengan dana sebesar 350 juta Euro dalam proses akuisisi tersebut.

Adapun benefit yang didapatkan oleh BenQ adalah kendali atas penggunaan merk dagang Siemens selama lima tahun berikutnya. Selain itu, sebanyak 6.000 karyawan Siemens juga bekerja sepenuhnya di bawah BenQ.

4. HTC

Mulanya, HTC merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen komputer. Lama-kelamaan, HTC mulai mencoba mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi ponsel.

Nama HTC mulai melejit pada tahun 2005 berkat hadirnya HTC Dream, ponsel berbasis Android pertama yang pernah diluncurkan. Sejak saat itu, HTC giat mengembangkan ponsel-ponsel Android lainnya.

Tahun 2010 sama, HTC juga berhasil mengembangkan sebuah apikasi antarmuka bernama TouchFLO 3D. Aplikasi ini pertama kali hadir pada ekosistem Windows Mobile. Aplikasi tersebut kemudian berubah nama menjadi HTC Sense.

Namun pada tahun 2017, HTC memutuskan untuk menjual divisi ponselnya kepada raksasa Google dengan mahar sebesar 1,1 miliar dollar AS. Selain soal pembelian Google juga mendapatkan lisensi non-eksklusif untuk berbagai kekayaan intelektual HTC. Google sendiri sudah tidak asing dengan divisi smartphone HTC.

Pasalnya, salah satu ponsel model Pixel pernah dibuat melalui kerja sama dengan divisi tersebut. Kini, HTC telah resmi menjadi salah satu bagian dari Google.

5. LG

Ada juga LG Electronics yang merupakan perusahaan handphone yang bangkrut selanjutnya. LG resmi menutup bisnis ponsel miliknya secara keseluruhan setelah dewan direksi LG mengumumkan pada Senin 5 April 2021 kemarin. 

Dalam keterangan tertulisnya, LG mengatakan penutupan ini disebabkan oleh kondisi persaingan bisnis ponsel pintar yang sangat ketat. Meski unit bisnisnya ditutup, LG mengatakan bahwa aksesori maupun kelengkapan ponsel saat ini masih tetap tersedia. 

Sebelumnya pada Januari lalu, LG sempat dikabarkan ingin menjual bisnis ponselnya ke salah satu perusahaan konglomerasi asal Vietnam, Vingroup Co. Dengan ditutupnya unit bisnis ponsel, LG turut menghentikan pengembangan ponsel layar lipat miliknya, dan menunda seluruh rencana peluncuran ponsel baru di paruh pertama 2021.

6. Motorola

Berjaya pada era 90-an dengan dominasi yang banyak digunakan oleh anak muda. Lambat laun Motorola mulai kehilangan pasar. Padahal design HP yang diusung Motorola juga mewah pada zamannya dan memiliki kesan futuristik.

Salah satu HP Motorola yang paling laku di pasaran pada saat itu adalah Motorola Razr, HP ini banyak diminati karena memiliki design yang terlihat elegan dengan ber-design flip memang menjadi tren dan memiliki banyak penggemar.

Ternyata, sekarang merek ini tidak lagi populer seperti dulu. Bahkan, kabarnya Motorola telah diakuisisi oleh Lenovo.

7. Nexian

Nexian menjadi salah satu merek HP yang mengikuti tren keypad QWERTY pada zamannya. HP ini menjadi salah satu pilihan ketika anak-anak zaman dahulu enggak memiliki cukup uang untuk membeli HP BlackBerry yang memiliki design hampir serupa.

Nexian menjadi salah satu merek yang populer saat itu karena faktor harganya yang tidak terlalu mahal. Ternyata Nexian tidak dapat mempertahankan kesuksesannya karena kalah saing dengan merek HP lain asal Tiongkok yang menawarkan harga lebih murah, salah satunya ialah Blueberry.

8. Esia

Siapa yang tidak mengenal dengan HP Esia? Mungkin ada sebagian dari kamu anak zaman now yang nggak tahu merek HP satu ini, karena memang merek ini juga sudah lama mengalami kebangkrutan.

Salah satu hal yang unik dari merek HP ini adalah mereka rajin mengeluarkan varian HP untuk edisi-edisi tertentu. Sebut saja HP Esia Hidayah yang diluncurkan di ulan Ramadhan saat umat muslim menjalankan ibadah puasa. 

Selain Esia Hidayah, ada juga edisi lain yang nggak kalah unik seperti Esia ngoceh, Esia Merdeka, Esia Kilau Warna dan masih banyak lagi. Memang dalam pemilihan namanya sangat unik.

9. Mito

Ada juga Mito yang merupakan salah satu merek HP yang muncul di tengah-tengah hype HP touchscreen asal Cina. Sayangnya, meskipun layarnya touchscreen, namun nggak cukup responsif ketika disentuh, bahkan cenderung sulit.

Tetapi di luar ciri khas HP asal Cina pada saat itu yang memang memiliki touchscreen yang kurang bagus, peminat HP merek ini tidak kalah banyak. Merek HP ini banyak diminati oleh anak-anak sekolah karena harganya yang nggak terlalu mahal.

10. BlackBerry

Merek HP ini dulu sangat menjadi primadona di kalangan pecinta gadget. Kalau di zaman sekarang, kepopuleran merek HP ini setara dengan Xiaomi ataupun Samsung.

Saking populernya, banyak orang yang rela menabung untuk bisa memiliki HP BlackBerry ini. Mengingat harga HP yang nggak terlalu murah. Tapi, harganya yang mahal pada saat itu diimbangi oleh fitur-fitur unik yang ditawarkan, seperti fitur BlackBerry Messenger yang tenarnya bahkan setara WhatsApp zaman sekarang dan sangat membantu bagi penggunanya.

Namun sayangnya BlackBerry sepertinya tidak mampu untuk bertahan di tengah-tengah ramainya persaingan gadget zaman sekarang. Hal itu membuat merek HP ini tak terdengar lagi keberadaannya.

11. Palm

Jarang dikenal, namun siapa sangka Palm merupakan ponsel mahal, bahkan setara dengan iPhone dan Samsung.  Karena harganya yang terlalu mahal untuk masyarakat Indonesia pada saat itu, Merek Palm enggak dapat bertahan lama.

12. Vertu

Terakhir, perusahaan handphone yang bangkrut adalah Vertu. Di balik mewahnya HP ini tentu memiliki harga yang sangat fantastis. Mungkin itu salah satu faktor kenapa merek HP ini menghilang tanpa jejak dari pasar smartphone Indonesia.

Harganya yang sangat mahal tidak sesuai dengan kantong sebagian masyarakat kita.

Itulah penjelasan perusahaan handphone yang bangkrut. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.  

SHARE