Technology

Apple dan Google Kompak Matikan Peta Lalu Lintas di Gaza dan Israel

Wahyu Sibarani 25/10/2023 14:05 WIB

Apple dan Google akhirnya mematikan peta lalu lintas andalan mereka untuk wilayah Gaza, Palestina.

Apple dan Google Kompak Matikan Peta Lalu Lintas di Gaza dan Israel. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Apple dan Google akhirnya mematikan peta lalu lintas andalan mereka untuk wilayah Gaza, Palestina. Peta lalu lintas tersebut dimatikan karena wilayah tersebut masih terjadi pertempuran antara gerilyawan Hamas dan tentara Israel.

Alhasil, pengguna Apple dan Google tidak akan bisa memakai lagi Apple Maps dan Google Maps seperti sebelumnya.

Dilansir dari laman Apple Insider, Rabu (25/10/2023), kedua peta tersebut dimatikan karena adanya potensi penyalahgunaan. Kedua peta itu justru dimanfaatkan oleh kedua belah pihak untuk memantau pergerakan pasukan dan kendaraan tempur dari kedua belah pihak.

Namun, dilaporkan oleh Bloomberg, penonaktifan peta lalu lintas di Gaza justru merupakan permintaan dari tentara Israel. Sumber Bloomberg menyebutkan Apple dan Google telah menghapus data peta lalu lintas secara real-time.

Dalam pernyataannya kepada The Hill, juru bicara Google Maps Caroline Bourdeau mengatakan, pengguna terutama yang menggunakan kendaraan masih dapat menggunakan sistem navigasi. Namun, fungsinya sangat terbatas hanya berupa penunjuk jalan dan waktu tempuh berdasarkan kondisi lalu lintas yang ada.

Jadi, sama sekali tidak ada laporan mengenai kondisi lalu lintas yang akan dilalui.

“Seperti yang telah kami lakukan sebelumnya dalam situasi konflik dan juga respons terhadap situasi yang berkembang di wilayah tersebut, kami untuk sementara waktu menonaktifkan kemampuan untuk melihat kondisi lalu lintas langsung dan informasi kesibukan karena mempertimbangkan keselamatan komunitas lokal,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Siapa pun yang melakukan navigasi ke tempat tertentu akan tetap mendapatkan rute dan ETA yang mempertimbangkan kondisi lalu lintas saat ini,” kata Bourdeau.

Langkah tersebut sebenarnya sudah tidak asing lagi. Keduanya pernah melakukan hal yang sama saat Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.

Saat itu, mereka mematikan laporan langsung kondisi lalu lintas karena tidak ingin dimanfaatkan oleh kedua belah pihak yang berseteru.

(YNA)

SHARE