Technology

Bos Intel Sebut Chip Semikonduktor Bakal Lebih Penting dari Minyak

Tangguh Yudha/MPI 19/01/2023 13:51 WIB

CEO Intel, Pat Gelsinger mengatakan chipset semikonduktor akan menjadi lebih penting daripada minyak, ini alasannya.

Bos Intel Sebut Chip Semikonduktor Bakal Lebih Penting dari Minyak. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - CEO Intel, Pat Gelsinger mengatakan chipset semikonduktor akan menjadi lebih penting daripada lokasi cadangan minyak untuk lima dekade mendatang.

Semikonduktor menurutnya akan masuk ke dalam daftar signifikan pengaruh politik global layaknya minyak, tanah, dan agama.

Seperti diolah dari TechSpot, Kamis (19/1/2023), dalam World Economic Forum 2023 di Davos, Gelsinger mencatat, lokasi cadangan minyak telah menentukan geopolitik selama 50 tahun terakhir. 

Tetapi akan ada faktor yang lebih penting selama setengah abad ke depan, yakni rantai pasokan semikonduktor.

Untuk itu, selain mendirikan fasilitasnya yang besar di Oregon, New Mexico, dan memperluas pabrik lainnya di Arizona, Intel saat ini juga tengah membangun fasilitas baru di Ohio sambil memperluas operasi internasionalnya di sejumlah negara, termasuk Israel, Irlandia, Malaysia, Jerman, dan Italia.

Perusahaan tersebut mengatakan, mereka menginvestasikan USD20 miliar atau setara Rp302 triliun di dua pabrik di Amerika Serikat dan hingga USD90 miliar atau Rp1,3 kuadriliun di pabrik-pabrik Eropa yang baru. Bukan hanya untuk menguntungkan Intel, tapi juga globalisasi sumber daya paling penting bagi masa depan dunia.

"Kami membutuhkan rantai pasokan yang seimbang dan tangguh secara geografis ini," kata Gelsinger.

Untuk diketahui, kekurangan semikonduktor akibat pandemi berdampak pada hampir setiap produk dengan chip di dalamnya, termasuk kendaraan. Ini menyebabkan Amerika Serikat harus meloloskan USD280 miliar atau Rp4,2 kuadriliun pada Chips and Science Act, di mana USD52 miliar di antaranya akan digunakan untuk subsidi bagi pembuat chip.

"Jika kita telah belajar satu hal dari krisis Covid dan perjalanan bertahun-tahun yang telah kita lalui, kita membutuhkan ketahanan dalam rantai pasokan kita," lanjut Gelsinger.

CEO Intel itu mengatakan, perusahaannya dan yang lainnya sekarang sedang menunggu dana dari CHIPS Act untuk dicairkan pada tahun ini. 

"Saya sedang berinvestasi, tolong tunjukkan uangnya. Karena kami berasumsi mereka akan membantu kami melakukan investasi besar-besaran ini," terangnya. 

Faktor lain di balik dorongan untuk mendiversifikasi rantai pasokan semikonduktor adalah Taiwan. Ekspor chip IC dari negara yang memasok sekitar 50% pasar dunia itu naik 18,4% tahun lalu. 

Gelsinger sebelumnya memperingatkan bahaya yang datang dari mengandalkan negara kepulauan itu sehubungan dengan langkah agresif China.

Gelsinger menyebut, Taiwan bukanlah tempat yang stabil. Pasalnya Beijing mengirim 27 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dan itu merupakan sesuatu yang mengganggu kenyamanan.

(FAY)

SHARE