IDXChannel - Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Ltd mencatatkan pendapatan Desember tahun lalu turun sebesar 13,5% secara month to month (mtm) atau sebesar NTD192,56 miliar.
Meskipun, secara year on year (yoy) pendapatan meningkat 23,9%
Pendapatan raksasa pemasok chip untuk sejumlah perusahaan teknologi ini mencatatkan NTS2,26 triliun sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, meningkat 42,6% yoy.
Pada kuartal empat tahun lalu, pendapatan TSMC bertumbuh ke level NTD625,5 miliar atau setara USD20,6 miliar.
Namun demikian, Bloomberg melaporkan, hal ini menandai kehilangan pendapatan kuartalan pertamanya dalam dua tahun. Mengingat penurunan global dalam permintaan elektronik mulai menghantui para raksasa chip semikonduktor.
Pendapatan kuartal empat TSMC tercatat di bawah ekspektasi konsensus pasar sebesar NTD636 miliar.
Beberapa faktor menyumbang perlambatan kinerja TSMC ini. Di antaranya kebijakan produsen iPhone dan Mac, Apple Inc yang memangkas rencana belanja modal sekitar 10% menjadi USD36 miliar pada 2022. Beberapa analis memperingatkan bahwa kondisi ini bisa berdampak pada pengeluaran lebih lanjut perusahaan pada 2023.
Apple dilaporkan harus memangkas estimasi produksi setelah kekacauan terkait lockdown Covid-19 di sebuah pabrik di Zhengzhou, yang mungkin memengaruhi produksi TSMC.
Sebelumnya, pada Desember lalu TSMC memulai produksi massal chip generasi terbaru dan meningkatkan investasinya di Arizona, Amerika Serikat (AS) menjadi USD40 miliar.
Meskipun perlambatan ekonomi global telah mengurangi permintaan konsumen, TSMC dan pelanggannya masih memperkirakan tren jangka panjang permintaan elektronik akan terus meningkat.
Persaingan 2023 Bakal Semakin Ketat
Industri tekno di China bersaing ketat, terutama di sektor pembuatan chip semikonduktor. Persaingan dengan negara rivalnya, AS, membuat kondisi pasar teknologi di China semakin didorong untuk dapat bersaing.
Ada sejumlah besar perusahaan semikonduktor asing yang mengoperasikan pabrik fabrikasi dan fasilitas desain di China. Di antaranya seperti SK Hynix, TSMC, Samsung, UMC, Texas Instruments, Micron dan hingga 2021, Intel juga menjajal pasar negeri Panda.
Saat ini, chip semikonduktor buatan luar negeri paling canggih di China daratan adalah 16 nanometer (nm) yang diproduksi oleh TSMC di Nanjing.
Adapun rival Asia-nya, Samsung, saat ini merupakan produsen memori flash NAND terbesar di dunia, memiliki dua pabrik di Xi'an yang menyumbang 42,5% persen dari total kapasitas produksinya, dan 15,3% dari kapasitas produksi NAND di seluruh dunia.
Para pemain lokal juga tak mau kalah bersaing dengan perusahaan tech global yang sudah memiliki nama besar. Seperti Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), Hua Hong Semiconductor, Yangtze Memory Technologies Corp (YMTC), dan ChangXin Memory Technologies (CXMT).
Kinerja saham TSMC juga masih menunjukkan peningkatan dalam sepekan awal tahun ini. Pada perdagangan Selasa (10/01), saham TSMC naik 8.37% atau 6,28 basis poin di pasar NYSE. Namun, selama setahun terakhir, grafik TSMC memerah dengan penurunan 37,08%. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sementara itu, mengutip Bloomberg, penurunan menunjukkan bahwa bahkan TSMC, dengan keunggulan teknologi dan skalanya, tidak dapat menghindari perlambatan global dalam pengeluaran konsumen yang dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga dan percepatan inflasi.
Pabrikan chip kontrak terbesar di dunia ini tahun lalu juga mengurangi rencana belanja modalnya sekitar 10% menjadi USD36 miliar dan beberapa analis telah memperingatkan kemungkinan akan menunda pengeluaran untuk ekspansi lebih lanjut pada tahun 2023.