Technology

BSSN Sebut Tak Ada Backup Data Jadi Masalah Utama Gangguan Sistem PDN

Felldy Utama 27/06/2024 19:43 WIB

BSSN menjelaskan persoalan utama dari gangguan server Pusat Data Nasional (PDN) yaitu tidak adanya cadangan atau backup data di kementerian/lembaga.

BSSN Sebut Tak Ada Backup Data Jadi Masalah Utama Gangguan Sistem PDN. (Foto: Felldy/MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menjelaskan persoalan utama dari gangguan server Pusat Data Nasional (PDN) yaitu tidak adanya cadangan atau backup data.

Hal tersebut menimbulkan terhambatnya sejumlah layanan sebagaimana yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Mohon maaf, Pak Menteri, permasalahan utama adalah tata kelola, ini hasil pengecekan kita. Dan tidak adanya back up," kata Hinsa dalam rapat bersama Komisi I DPR dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Dia menyampaikan backup data hanya berada di PDNS 1 yang berada di Surayaba. Namun, dalam kasus ini mengingat PDNS Surabaya yang diserang oleh Ransomware, maka dibutuhkan backup data dari PDNS lainnya.

Ternyata, yang menjadi persoalan adalah PDNS lainnya tidak memiliki backup data yang sama seperti di Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid kembali mengonfirmasi kebenaran informasi terkait tidak adanya backup data di PDNS yang berada di Batam.

"Di Batam itu tidak sepenuhnya. Jadi kalau sebenarnya, seharusnya itu diarsipkan. Artinya data yang ada di Surabaya, seharusnya itu harus ada persis seperti itu juga di Batam. Jadi begitu misalnya ada gangguan di salah satu, misalnya di Surabaya ini, analoginya sebenarnya hampir sama dengan mati listrik, hidupkan genset. Kira-kira gitu," ujarnya.

Atas pernyataan tersebut, Hinsa kemudian dicecar oleh sejumlah anggota Komisi I DPR terkait alasan tidak adanya backup data di seluruh PDNS yang ada di Indonesia. Hinsa mengatakan itu bukan ranah lembaganya.

"Mungkin nanti dari Kominfo yang bisa menjelaskan," tuturnya menjawab cecaran anggota Komisi I DPR.

(FRI)

SHARE