Technology

China Disebut Larang Perusahaan Teknologi Sediakan Layanan ChatGPT

Wahyu Dwi Anggoro 22/02/2023 16:37 WIB

Pemerintah China disebut meminta perusahaan teknologi di Negara Tirai Bambu tersebut untuk tidak menyediakan layanan ChatGPT kepada publik.

China Disebut Larang Perusahaan Teknologi Sediakan Layanan ChatGPT. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah China disebut meminta perusahaan teknologi di Negara Tirai Bambu tersebut untuk tidak menyediakan layanan ChatGPT kepada publik. ChatGPT dikembangkan oleh startup OpenAI yang didukung Microsoft.

ChatGPT tidak tersedia secara resmi di China. Namun, pengguna internet dapat mengaksesnya dengan jaringan pribadi virtual (VPN).

Tencent Holdings dan Ant Group, afiliasi fintech dari Alibaba Group Holdings, telah diinstruksikan untuk tidak menawarkan akses ke layanan ChatGPT di platform mereka, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga, kata sumber yang diwawancarai Nikkei Asia.

Perusahaan teknologi juga diharuskan melapor ke pihak berwenang sebelum mereka meluncurkan layanan serupa ChatGPT milik mereka sendiri, tambah sumber tersebut.

Pekan ini, media pemerintah China Daily bahwa Amerika Serikat (AS) dapat memnfaatkan ChatGPT untuk penyebaran disinformasi dan manipulasi untuk mencapai kepentingan geopolitiknya.

Sumber di industri teknologi China mengatakan mereka tidak terkejut dengan larangan seperti itu.

"Pemahaman kami sejak awal adalah bahwa ChatGPT tidak akan pernah bisa masuk ke China karena masalah sensor dan China akan membutuhkan versi ChatGPT-nya sendiri," kata seorang eksekutif dari perusahaan teknologi terkemuka, dilansir melalui Nikkei Asia pada Rabu (22/2/2023).

Sejak ChatGPT menggemparkan dunia teknologi, raksasa teknologi China, termasuk Tencent, Alibaba, dan Baidu, bergegas mengumumkan rencana untuk mengembangkan layanan mirip ChatGPT. Baidu telah mengumumkan akan menyelesaikan pengujian internal proyek serupa ChatGPT yang disebut "Ernie Bot" pada bulan Maret. 

Ketegangan China dan Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan awal pekan ini bahwa informasi baru menunjukkan Beijing dapat memberikan bantuan senjata kepada Rusia dalam perang di Ukraina. Kementerian Luar Negeri China mengatakan klaim itu salah dan menuduh Washington menyebarkan kebohongan.

OpenAI, Alibaba, Tencent dan Ant Group tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Nikkei Asia.

(WHY)

SHARE