Technology

Deplu AS Berencana Gunakan Chatbot AI untuk Promosi dan Mutasi Diplomat

Ahmad Islamy 10/06/2025 10:39 WIB

Deplu AS dikabarkan akan meluncurkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola promosi tahunan dan rotasi personel.

Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Ist.)

IDXChannel – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) dikabarkan akan meluncurkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mengelola promosi tahunan dan rotasi personel. Chatbot itu diberi nama StateChat.

Kabar itu terungkap lewat dokumen internal departemen tersebut yang dikutip Reuters, Senin (9/6/2025). Chatbot yang dikembangkan dengan teknologi Palantir dan Microsoft itu dirancang untuk memilih anggota komisi sertifikasi diplomat secara otomatis.

Berdasarkan dokumen tersebut, StateChat akan memainkan peran utama dalam proses seleksi objektif dengan menganalisis pangkat dan kualifikasi para diplomat. Setelah kandidat terbaik dipilih, mereka akan menjalani pengecekan keandalan dan riwayat pelanggaran disiplin. 

Namun, belum ada keterangan resmi mengenai kepatuhan terhadap kuota untuk perempuan dan kelompok etnik minoritas dalam pemanfaatan AI untuk urusan kepegawaian itu.

>

Asosiasi Layanan Luar Negeri Amerika, yang mewakili staf Departemen Luar Negeri, meminta klarifikasi dari petinggi terkait penggunaan AI ini agar sesuai dengan kewajiban hukum. Hal ini merujuk pada Minority Equality Act 1980.

Undang-undang tersebut melindungi hak kelompok minoritas etnik dan ras di AS dengan menciptakan kesempatan yang setara di bidang pekerjaan, pendidikan, perumahan, dan layanan publik. Tetapi juga menetapkan kuota untuk meningkatkan representasi di berbagai institusi, termasuk Deplu AS.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kerap menentang kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Dia justru menganggap kebijakan semacam itu diskriminatif.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE