Technology

Dukung Peralihan ke Kendaraan Listrik, Toyota Minta Insentif Mobil Hybrid Dipercepat

M Fadli Ramadan 27/07/2024 15:16 WIB

Setelah kendaraan listrik berbasis baterai, kini sedang disiapkan aturan mengenai insentif untuk mobil hybrid.

Dukung Peralihan ke Kendaraan Listrik, Toyota Minta Insentif Mobil Hybrid Dipercepat. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya mendorong percepatan elektrifikasi di Indonesia dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan. Setelah kendaraan listrik berbasis baterai, kini sedang disiapkan aturan mengenai insentif untuk mobil hybrid.

Sebagai informasi, mobil hybrid yang memadukan mesin pembakaran internal dan baterai mampu menekan emisi. Berdasarkan hasil studi, mobil hybrid mampu mengurangi emisi hingga 49 persen dibandingkan kendaraan konvensional.

Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, meminta pemerintah mempercepat implementasi insentif mobil hybrid. Menurutnya, segmen antar mobil listrik dan hybrid berbeda, sehingga tidak akan mengganggu kedua pasar. 

"Jadi Indonesia harus (bergerak) cepat agar ekosistemnya ada di Indonesia. Kalau lama, nanti hybrid-nya malah impor semua," kata Bob kepada wartawan di arena GIIAS 2024, ICE BSD City, Tangerang, Kamis (25/7/2024). 

Bob mengajak pemerintah Indonesia untuk belajar pada Thailand yang memberikan insentif besar pada mobil hybrid. Terlebih, ini merupakan tahap awal untuk masyarakat Indonesia untuk beralih ke kandaraan listrik murni.

"Contoh di Thailand, mudah masuk ke BEV karena masyarakatnya sudah diedukasi dengan hybrid, jadi mereka terbiasa dan ada pengalaman berkendara mobil dengan baterai. Meski baterainya berukuran kecil atau hybrid, setidaknya mereka tuh bisa belajar dan membentuk kesadaran untuk dibangun peace of mind, jadi mereka tidak khawatir," kata dia.

Sebagai informasi, saat ini hampir seluruh produk Toyota sudah dilengkapi dengan varian hybrid sebagai pilihan mobilitas ramah lingkungan. Tapi, model itu hanya tersedia pada varian tertinggi dengan harga yang cukup mahal.

(NIA DEVIYANA)

SHARE