Ekspansi ke Eropa dan AS, Produsen Mobil Listrik China Khawatir Proteksionisme
Pendiri perusahaan mobil listrik Nio William Li mengatakan bahwa pabrikan China harus siap menghadapi kebijakan proteksionis dari negara lain.
IDXChannel - Pendiri perusahaan mobil listrik Nio William Li mengatakan bahwa pabrikan China harus siap menghadapi kebijakan proteksionis dari negara lain. Dia mengeklaim perusahaan mobil listrik China lebih unggul dibandingkan saingan mereka seperti Tesla.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (18/4/2023), Li menjelaskan mobil listrik buatan China lebih murah 20 persen dibandingkan produk negara lain. Hal tersebut disebabkan dominasi China atas rantai pasokan dan bahan baku,
Nio dan perusahaan China lain sedang berusaha mempeluas usaha mereka di luar negeri, terutama di Eropa.Rencana ekspansi dipicu penurunan permintaan di China
“Jika ekspor meningkat dan berkembang, kecenderungan proteksionisme pasar pasti akan muncul,” ujar Li kepada wartawan di Pameran Shanghai Autoshow.
“Kita harus memahami bahwa setiap negara memiliki kepentingan untuk melindungi industri dalam negeri, ini adalah suatu realitas yang tak dapat dihindari,” lanjutnya.
Nio berencana merilis produk terbaru yang dirancang khusus untuk pengguna di Eropa yang dikenal sangat menyukai mobil berukuran kecil. Selain itu, perusahaan juga tengah mempertimbangkan rencana untuk memasuki pasar Amerika Serikat (AS).
Pada Februari, Reuters melaporkan bahwa Nio berencana mendirikan sebuah pabrik untuk memproduksi mobil listrik murah yang akan diekspor ke Eropa. Namun, Li enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana mereka di Eropa maupun AS.
Nio menawarkan enam model saat ini dan berencana meluncurkan lima model lagi tahun ini. Nio bersaing di segmen premium dengan BMW, Mercedes dan Audi.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)