Harga Mobil LCGC Bakal Naik Rp5 Juta, Honda Yakin Brio Tetap Banyak Peminat
Pemerintah Indonesia melalui Kementeritan Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk meningkatkan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car) sebesar Rp5 juta.
IDXChannel – Pemerintah Indonesia melalui Kementeritan Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk meningkatkan harga mobil LCGC (Low Cost Green Car) sebesar Rp5 juta dengan pertimbangan meningkatnya material dan biaya produksi.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis tak akan mempengaruhi penjualan Honda Brio Satya. Pasalnya, produk yang dihasilkan memiliki kualitas sangat layak untuk dengan harga yang ditawarkan.
“Pemerintah meminta kenaikan LCGC sebesar Rp5 juta, saya sendiri belum tahu kalau itu dikoreksi. Jujur saya belum bisa berkomentar kalau petunjuk pelaksana belum keluar. Jadi kita masih menunggu aturan resmi dari pemerintah,” kata Yusak di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (25/2/2023).
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan kepada produsen mobil untuk mengeluarkan model LCGC bagi mereka yang ingin beralih dari kendaraan roda dua ke kendaraan roda empat untuk pertama kalinya.
“Saya tidak bilang itu Rp5 juta atau 5 persen, yang pasti LCGC itu peminatnya banyak sekali, first time buyer-nya juga banyak, terutama di luar Pulau Jawa yang masih terus berkembang infrastrukturnya. Pemesnannya itu meningkat cukup baik dan orang mengubah dari roda dua ke mobil untuk pertama kali itu ke LCGC biasanya,” ujar Yusak.
Pembeli Honda Brio Satya, diakui Yusak sekitar 70 persen adalah pembeli mobil pertama. Iya meyakini itu tidak akan mempengaruhi pasar LCGC, yang sekarang sudah naik lagi setelah alami penurunan sekitar 16-17 persen, karena suplai komponen bermasalah.
“Sekarang mulai ada perbaikan meski belum normal, saat ini pasar sudah naik 19 persen. Ada refreshment dari rival dan kami juga akan memikirkan itu. Saya rasa pasar LCGC itu akan terus baik, karena first time buyer masih tinggi,” ucapnya.
Kenaikan yang diusulkan pemerintah berdasarkan hasil diskusi dengan produsen penghasil mobil LCGC di Indonesia. Keluhan terhadap bahan baku yang meningkat, berdampak pada kenaikan biaya produksi menjadi salah satu pertimbangannya.
“Kalau kita lihat kenapa perlu suatu adjustment? Kualitas produk itu sangat penting dalam suatu proses produksi. Jadi dengan kenaikan nanti yang terjadi, saya rasa konsumen akan paham. Honda Brio kami itu sangat value for money, jadi akan sangat mudah dimengerti,” ujarnya.
“Adanya kenaikan biaya produksi dan logistrik, serta inflasi, dengan efisiensi yang kami lakukan dan pada akhirnya akan terjadi kenaikan, maka konsumen akan mengerti karena produk yang kami sajikan sangat layak untuk dibeli,” tambah Yusak.
(WHY)