Technology

Honda Catat 1,4 Juta Penjualan Unit, Motor Apa yang Laris?

M Fadli Ramadan 16/04/2023 23:08 WIB

PT Astra Honda Motor (AHM) mencatatkan penjualan 1.435.685 unit sepeda motor pada periode Januari-Maret 2023.

Honda Catat 1,4 Juta Penjualan Unit, Motor Apa yang Laris? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Astra Honda Motor (AHM) mencatatkan penjualan 1.435.685 unit sepeda motor pada periode Januari-Maret 2023. Skuter matik masih mendominasi dengan 90 persen penjualan yang diikuti oleh motor bebek dan motor sport.

Pada kuartal pertama tahun ini, AHM berhasil meningkatkan penjualan sebesar 50 persen dibandungkan tahun lalu pada periode yang sama. Pencapaian ini juga menumbuhkan total penjualan sepeda motor secara keseluruhan sebesar 1.824.073 unit.

“Peningkatan 50 persen dalam tiga bulan awal (Januari-Maret 2023). Kalau kontribusi produknya paling banyak tetap matik, hampir 91 persen. Sisanya ada cub (bebek) dan sport. Sport juga lumayan mulai bertumbuh juga,” kata Octavianus Dwi, Marketing Director AHM saat ditemui di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Untuk penjualan terbesar, Octa mengatakan Honda BeAT masih menjadi penyumbang terbanyak pada kuartal pertama tahun ini. Posisinya disusul oleh Scoopy dan jajaran skutik Honda lainnya.

“Saya nggak megang angkanya per tipe. Matik 90 persen yang gede-gede penjualannya, ada BeAT, Scoopy, kemudian ada Vario, lalu PCX, dan ADV, Genio juga ada. Paling besar BeAT dan Scoopy,” ujar Octa.

Berdasarkan data yang dikelola Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), skuter matik memang masih mendominasi penjualan di Indonesia. Tercatat ada 90,06 persen penjualan, sedangkan motor bebek berada diangka 5,13 persen, dan sport 4,82 persen.

Bulan Maret juga menjadi penjualan terbesar pada kuartal pertama tahun ini dengan 633.155 unit motor terjual. Sementara jumlah ekspornya menurun dibandingkan dua bulan pertama, yakni hanya 36.962 unit sepeda motor.

AHM mengakui mereka juga mengalami penurunan jumlah ekspor akibat kondisi perekonomian negara tujuan dan aturan yang berlaku. Menanggapi hal tersebut, AHM berupaya untuk melakukan ekspor CKD untuk meminimalisir pajak.

“Kami Melihat kondisi negara tujuan dan aturan di negara tujuan, jadi sekarang pun ekspornya meningkat dari sisi CKD.  Kondisi market dan regulasi, karena kalau CBU kan mungkin pajaknya lebih tinggi. Tapi kita membesarkan di ekspor CKD,” ungkap Thomas Wijaya, Vice President Director AHM.

(TYO)

SHARE