Hyundai Tak Setuju LCGC Dibekali Teknologi Hybrid, Ini Alasannya
Usulan Low Cost Green Car (LCGC) agar dibekali teknologi hybrid mencuat.
IDXChannel - Usulan Low Cost Green Car (LCGC) agar dibekali teknologi hybrid mencuat. Langkah ini diyakini dapat membuat penggunaan mobil ramah lingkungan makin luas. Namun, Hyundai merasa itu bukan cara yang tepat karena bisa membuat harganya makin tinggi.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan jika LCGC dibenamkan teknologi hybrid, maka tidak akan sesuai dengan dasar pemikiran awal terciptanya kendaraan jenis tersebut.
"LCGC kan produk tahun 2012, di mana saat itu belum ada intensi dari pemerintah maupun pembuat mobil untuk memperbesar pasar hybrid atau memperkenalkan mobil listrik. Situasinya kini sudah berbeda, apakah nanti akan ada kebijakan yang mengubah itu, kita tunggu saja," kata Frans di Jakarta, belum lama ini.
Seperti diketahui, Hyundai tidak ikut meramaikan pasar LCGC karena bermain di segmen premium. Hyundai saat fokus bermain di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) segmen B sampai dengan SUV segmen E dan F yang menyasar kelas menengah ke atas.
"Kalau dari kita Hyundai sudah jelas bahwa kita akan memperkuat mulai dari B segmen sampai dengan E dan F segmen. Itu ditandai dengan SUV Hyundai (all new Santa Fe dan New Tucson)," ujar Frans.
Hyundai masih akan meluncurkan sejumlah model baru untuk ditawarkan di pasar Indonesia. Namun, Frans memastikan tidak akan menghadirkan mobil di segmen LCGC. Dia mengungkapkan jenama Korea Selatan itu akan membawa produk MPV baru yang saat ini pasarnya cukup besar di Indonesia.
"Ke depannya kita tidak akan turun ke bawah, tapi kita akan turun ke samping dengan menghadirkan produk MPV yang lebih lengkap," ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini Hyundai hanya memasarkan Stargazer di segmen MPV. Dalam waktu dekat, Hyundai kabarnya akan meluncurkan dua model mobil listrik yang diyakini bakal menjadi incaran calon konsumen Indonesia.
(NIA DEVIYANA)