Indonesia-AS Kerja Sama Penerapan Teknologi Open RAN
Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia, termasuk penerapan teknologi Jaringan Akses Radio Terbuka.
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia, termasuk penerapan teknologi Jaringan Akses Radio Terbuka (Open RAN).
Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) telah mengumumkan pemberian hibah kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk studi kelayakan guna mendukung penerapan teknologi Open RAN dalam menyediakan layanan konektivitas nirkabel seluler ke sejumlah 1.621 desa yang belum terlayani di Indonesia.
“Kemitraan kami dengan Kominfo akan membantu memajukan tujuan akses universal dan kepemimpinan Indonesia dalam penerapan teknologi jaringan generasi berikutnya,” kata Direktur USTDA Enoh T Ebong dalam keterangan persnya pada Jumat (23/2/2024).
“Proyek ini akan semakin mendorong model pembiayaan sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur digital Indonesia dan menciptakan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan AS dan mitra teknologi terpercaya untuk menawarkan solusi di salah satu pasar telekomunikasi terbesar di dunia," lanjutnya.
Kominfo telah memilih asosiasi industri Open RAN Telecom Infra Project Inc (TIP) untuk melakukan penelitian ini.
Beberapa penyedia teknologi AS berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menyumbangkan peralatan dan keahlian teknis, termasuk produsen peralatan akses Mavenir (Richardson, TX) dan Parallel Wireless (Nashua, NH), dan integrator sistem IBM (Armonk, NY) dan KCCTech (Walnut Creek, CA).
Dengan pendanaan dari Kemitraan Konektivitas Digital dan Keamanan Siber, studi ini akan menilai kelayakan komersial dan teknis penerapan teknologi Open RAN untuk menyediakan konektivitas nirkabel seluler untuk desa-desa yang belum terlayani di Indonesia.
Studi ini akan mencakup uji coba lapangan terhadap teknologi Open RAN yang akan memberikan data yang diperlukan untuk menginformasikan model bisnis dan keputusan investasi untuk penerapannya.
Kegiatan ini juga akan mencakup sesi lokakarya peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk membina pemangku kepentingan sektor publik dan swasta mengenai aspek teknis penerapan teknologi Open RAN.
Teknologi Open RAN menawarkan beberapa keuntungan untuk negara kepulauan dan daerah pedesaan di mana infrastruktur komunikasi tradisional mungkin kurang atau terbatas.
Manfaat-manfaat ini dapat mencakup biaya implementasi dan operasional yang lebih rendah, skalabilitas dan otomatisasi yang lebih besar, diversifikasi dan persaingan yang lebih besar di antara pemasok teknologi, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan dampak lingkungan dari infrastruktur telekomunikasi, serta momentum menuju penyebaran 5G. (WHY)