Technology

Intip Sosok di Balik Melejitnya ChatGTP, Ada Elon Musk?

Ajeng Wirachmi/Litbang 13/02/2023 14:15 WIB

ChatGPT merupakan produk milik OpenAI, sebuah laboratorium khusus dengan fokus penelitian AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. 

Intip Sosok di Balik Melejitnya ChatGTP, Ada Elon Musk?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - ChatGPT merupakan produk milik OpenAI, sebuah laboratorium khusus dengan fokus penelitian AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. 

ChatGPT adalah perangkat lunak berupa model bahasa generatif. Menggunakan teknologi canggih, perangkat lunak ini mampu menjawab pertanyaan yang diminta oleh pengguna. Satu hal yang membuat penasaran adalah orang-orang hebat di balik keberadaan ChatGPT, yang tentunya berkaitan erat dengan kehadiran OpenAI. Berikut 5 sosok di balik ChatGPT.
Sam Altman

Sam Altman adalah seorang pengusaha sekaligus CEO OpenAI kelahiran Chicago tahun 1985. Menjadi pengusaha di bidang teknologi, Altman berlatar belakang pendidikan ilmu komputer Universitas Stanford.

Pengalaman Altman tentunya sudah tidak usah diragukan lagi. Setelah lulus dari bangku kuliah, ia mendirikan sebuah perusahaan start-up seluler jejaring sosial bernama Loopt.

Perusahaannya itu didanai oleh Y Combinator dan berhasil mengumpulkan dana ventura hingga lebih dari USD30 juta. Pada tahun 2012, perusahaan tersebut diakusisi oleh Green Dot Corporation dengan harga USD43,4 juta. Setelahnya, ia mendirikan Hydrazine Capital di San Francisco.

Pada tahun 2015, Altman bersama beberapa orang lainnya mendirikan OpenAI, yang kemudian memproduksi ChatGPT. Dengan keberadaan ChatGPT, Altman berhasil membuat jutaan orang di dunia terkejut akan kecanggihan kecerdasan buatan yang dimiliki. 
Keberadaan ChatGPT juga menjadikan Altman mendapat sorotan dunia. Ia banyak bertemu dengan berbagai politisi hingga jajaran pemerintah untuk mengerjakan proyek kecerdasan buatan. Di tahun 2024 mendatang, ia memproyeksikan pendapatan seharga USD1 miliar.

Elon Musk

Selanjutnya, ada nama Elon Musk yang juga menjadi salah satu pendiri OpenAI dan ChatGPT. Bersama dengan Sam Altman, Peter Thiel, dan Reid Hoffman, Musk menjanjikan USD1 miliar untuk mendirikan proyek tersebut pada tahun 2015. Sebenarnya, Musk adalah salah satu orang yang menyatakan bahwa kecerdasan buatan merupakan satu hal yang cukup berbahaya. Ia menekankan, jika AI tidak dibangun dan dimanfaatkan dengan benar, maka bisa menghancurkan kehidupan masyarakat. Hal itu ia sampaikan ketika mengumumkan pendirian OpenAI.

Musk memutuskan untuk mundur dari jajaran petinggi OpenAI dan ChatGPT pada tahun 2018. Alasannya, ia tidak ingin terjadi konflik di kemudian hari. Musk ingin fokus pada pembuatan mobil dengan kecerdasan buatan. Namun belakangan, ia mengungkapkan melalui laman Twitter-nya bahwa ada perbedaan pandangan antara dirinya dengan tim di OpenAI.

Peter Thiel

Bicara tokoh di balik pendiri ChatGPT, tak bisa dilepaskan dari para pendiri OpenAI, salah satunya adalah Peter Thiel. Melansir laman Forbes, Thiel juga tercatat sebagai pendiri PayPal dan menjadi mitra Founders Fund. Di dalamnya, ia terlibat untuk menyusun strategi perusahaan dan turut mempertimbangkan investasi besarnya.

Pria dengan kekayaan USD4,2 miliar itu juga masuk dalam kelompok Silicon Valley, sebuah grup riset yang memang mendedikasikan diri untuk penelitian dan memajukan kecerdasan buatan. Thiel juga setuju untuk membuat OpenAI, bukan hanya semata-mata untuk mereguk keuntungan finansial, namun juga kepentingan masyarakat luas.

Reid Hoffman

Sejak tahun 2003, Reid Hoffman sudah mendirikan LinkedIn dan masih eksis hingga kini. Namun, pada tahun 2016, ia menjual LinkedIn ke Microsoft dengan harga USD2,6 miliar, lalu ia masuk dalam jajaran direksi Microsoft. Hoffman tercatat juga merupakan investor Airbnb sejak Desember 2020.

Bersama Elon Musk, Hoffman turut mendirikan OpenAI di tahun 2015 dan berpartisipasi dalam pendirian ChatGPT. Dalam keterangannya yang dimuat di laman CNBC (8 Maret 2022), Hoffman mengutarakan bahwa AI adalah teknologi paling transformatif di era ini. Sementara itu, Hoffman juga memiliki sebuah perusahaan start-up bernama Inflection AI yang didirikan bersama dengan seorang peneliti DeepMind, Karen Simonyan.

Ilya Sutskever

Ilya Sutskever adalah salah satu pendiri OpenAI yang memimpin penelitian di perusahaan itu. Ia juga menjadi arsitek di balik model GPT yang tengah ramai dibicarakan kini. Kecerdasan Sutskever pada bidang penelitian AI didapat ketika dirinya mengenyam pendidikan di bidang ilmu komputer, University of Toronto. Pada Februari 2022 lalu, Sutskever mengungkap sebuah pesan tersirat melalui unggahannya di Twitter yang berbunyi “it may be that today’s large neural networks are slightly conscious” atau “jaringan saraf terbesar berpotensi mengandung sedikit kesadaran”. Tidak ada yang tahu pasti apa maksud Sutskever, namun banyak pihak yang mengartikan pesan tersebut mengarah pada GPT-3.  

Melansir laman The Science Times, GPT-3 merupakan sistem yang dikembangkan oleh OpenAI dengan 125 miliar bahasa parameter dan mampu memproses kehilangan data, terjemahan, dan memecahkan masalah lainnya. OpenAI sendiri (melalui laman resminya) mengeklaim jika GPT-3 sudah digunakan oleh lebih dari 300 aplikasi di berbagai lini, seperti industri, permainan, hingga pendidikan.

(DKH)

SHARE