Technology

Investasi Perakitan Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp4,49 Triliun

M Fadli Ramadan 02/03/2024 17:00 WIB

Industri mobil listrik di Indonesia ramai dengan hadirnya sejumlah brand yang juga membangun fasilitas pabrik. Nilai investasinya tembus Rp4,49 triliun.

Investasi Perakitan Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp4,49 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Industri mobil listrik di Indonesia ramai dengan hadirnya sejumlah brand yang juga membangun fasilitas pabrik. Nilai investasi untuk kendaraan ramah lingkungan tersebut pun tembus Rp4,49 triliun.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin Hendro Martono dalam acara Sosialisasi Insentif, yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (1/3/2024).

Hendro mengatakan saat ini ada empat perusahaan bus listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 1.980 unit per tahun. Total investasi fasilitas pabrik untuk perakitan mobil listrik itu mencapai Rp0,36 triliun.

“Empat perusahaan mobil listrik dengan total produksi 44 ribu unit per tahun dengan total investasi Rp3,7 triliun,” kata Hendro seperti dikutip dalam kanal YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Lebih lanjut, Hendro mengatakan saat ini ada 54 perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik roda dua dan roda tiga di Indonesia. Kapasitas produksi setahun mencapai 1,51 juta unit, dengan total investasi Rp0,86 triliun.

Sehingga, total investasi untuk kendaraan listrik di Indonesia mencapai Rp4,49 trilun dari 62 perusahaan. Peningkatan ini terjadi seiring dengan rencana pemerintah Indonesia dalam percepatan elektrifikasi di tanah air.

Selain itu, Hendro juga menjelaskan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi masalah perubahan iklim global. Langkah tersebut sesuai dengan amanat Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk CO2.

Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan industri dan populasi kendaraan listrik di Indonesia, dengan memberikan berbagai insentif. Dikatakan Hendro, industri otomotif Tanah Air ditargetkan memproduksi 400 ribu unit kendaraan listrik roda empat atau lebih pada 2025.

“Produksi ini diproyeksikan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 5 juta barel per tahun dan menurunkan emisi karbon sebanyak 1,84 juta ton per tahun,” ucap Hendro.

Seperti diketahui, saat ini ada Wuling dan Hyundai yang telah melakukan perakitan mobil listrik di Indonesia. Selain itu, MG dan Chery juga telah berinvestasi untuk melakukan perakitan kendaraan ramah lingkungan milik mereka di tanah air.

(FRI)

SHARE