Jensen Huang, Bos Nvidia yang Merevolusi Industri AI
Pekan ini, CEO Nvidia Corp Jensen Huang bergabung dalam daftar elit eksekutif sektor teknologi yang memimpin perusahaan senilai USD1 triliun.
IDXChannel - Pekan ini, CEO Nvidia Corp Jensen Huang bergabung dalam daftar elit eksekutif sektor teknologi yang memimpin perusahaan senilai USD1 triliun.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (31/5/2023), hanya sedikit CEO yang begitu identik dengan perusahaan mereka. Huang bahkan memiliki tato yang terinspirasi dari logo Nvidia di salah satu lengannya.
Chip Nvidia adalah jantung dari berbagai tren teknologi besar, mulai dari video game, mobil swakemudi, komputasi awan, dan kecerdasan buatan (AI).
Saham Nvidia meningkat pesat di tengah proyeksi penjualan luar biasa yang dipicu demam AI. Sejak peluncuran ChatGPT buatan OpenAI pada akhir 2022, nilai Nvidia membengkak dari USD420 miliar ke sekitar USD1 triliun.
Lahir di Taiwan pada 1963, Huang pindah ke Amerika Serikat (AS) saat masih kecil. Dia meraih gelar sarjana teknik dari Oregon State University dan Stanford University.
Huang sangat populer di Taiwan yang merupakan pusat semikonduktor dunia dan mendapat sambutan bak bintang rock saat berkunjung ke Taipei minggu ini.
Pada 1993, saat berusia 30 tahun, ia mendirikan Nvidia bersama dengan Curtis Priem dan Chris Malachowsky, dengan dukungan Sequoia Capital dari Silicon Valley dan investor lainnya. Produk awalnya yang sukses besar adalah chip khusus untuk mendukung game komputer yang disebut unit pemrosesan grafis (GPU).
"Grafis komputer adalah salah satu bagian paling kompleks dari ilmu komputer, anda harus memahami semuanya." kata Huang di Silicon Valley pada 2021 saat menerima penghargaan pencapaian seumur hidup.
Pada pertengahan 2000-an, Huang dan timnya menyadari bahwa chip Nvidia dapat digunakan untuk masalah komputasi umum lainnya. Nvidia merilis platform yang disebut CUDA dan mengajak pengembang perangkat lunak untuk menggunakan chip Nvidia.
Huang kemudian menemukan bahwa laboratorium universitas menggunakan chip Nvidia untuk bekerja di bidang AI, sebuah teknologi yang dapat mendukung segala hal, mulai dari asisten virtual hingga mobil swakemudi. Dia pun merilis chip untuk AI dan taruhannya tersebut berhasil.
Nvidia membedakan dirinya dengan perusahaan chip lain dengan mengalihdayakan produksi silikonnya ke beberapa mitra, termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation (TSMC).
"Dia telah membantu memungkinkan revolusi yang memungkinkan ponsel menjawab pertanyaan dengan benar, petani menyemprot hampa tanpa mengenai tanaman, dokter memprediksi sifat-sifat obat baru dan keajaiban-keajaiban lain di masa mendatang," tulis pengusaha AI Andrew Ng di majalah Time saat Huang dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh pada 2021.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)