Technology

Karyawan Divisi Robotik Alphabet Kena PHK Massal

Tangguh Yudha/MPI 13/01/2023 20:47 WIB

Alphabet dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan di divisi robotik.

Karyawan Divisi Robotik Alphabet Kena PHK Massal (Dok.MNC)

IDXChannel - Induk perusahaan Google, Alphabet dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan di divisi robotik.

Divisi “Other Bets” ini disebut firma ilmu kehidupan Verily telah melakukan pemotongan jumlah karyawan sebanyak 15% atau berjumlah sekitar 240 orang. Menurut laporan, PHK massal dilakukan karena divisi ini beroperasi di luar fokus utama seperti pencarian dan iklan.

"Meskipun program ini menjanjikan dan dipimpin oleh Veep yang berbakat, dan beberapa inovasi mereka akan terintegrasi ke dalam solusi inti kami yang lain, kami tidak dapat melakukan semuanya dan harus membuat beberapa pilihan sulit,” kata CEO Stephen Gillett dikutip dari Techcrunch, Jumat (13/1/2023).

“Beberapa Veep akan dipindahkan ke tim lain, sayangnya beberapa sisanya akan meninggalkan kita. Orang-orang ini telah membantu menjadikan Verily perusahaan seperti sekarang ini, dan saya tahu betapa sulitnya melihat teman dan kolega yang berharga pergi," lanjutnya.

Perusahaan perangkat lunak robot Alphabet, Intrinsic, juga terkena dampaknya. PHK massal akan memberhentikan 40 karyawan. Kebijakan ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan perusahaan sebelumnya, dimana dalam setahun mampu mengakuisisi beberapa perusahaan.

"Keputusan ini dibuat sehubungan dengan pergeseran prioritas dan arah strategis jangka panjang kami. Ini akan memastikan Intrinsic dapat terus mengalokasikan sumber daya untuk inisiatif prioritas tertinggi kami, seperti membangun perangkat lunak dan platform AI kami," kata juru bicara Intrinsic.

"Ke depan, kami juga akan mengintegrasikan akuisisi strategis Vicarious dan OSRC (commercial arm Open Robotics) baru-baru ini, dan bekerja dengan mitra industri utama. Meskipun sangat sulit untuk dilakukan, kami yakin keputusan ini diperlukan bagi kami untuk melanjutkan misi kami," tambahnya.

Untuk diketahui, belakangan ini memang banyak perusahaan berbasis teknologi yang terpaksa memangkas jumlah karyawan. Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, jumlah PHK yang dilakukan perusahaan teknologi telah mencapai angka 150.000 orang sejak 2022 lalu. 

Raksasa teknologi AS lainnya, seperti Amazon juga telah memecat lebih dari 18.000 karyawan. Selain itu Salesforce, juga telah mengatakan untuk menghilangkan sekitar 10 persen staf, yang berjumlah hampir 8.000 orang. PHK lainnya melampaui 11.000 yang dilakukan oleh perusahaan induk Facebook, Meta. 

(IND) 

SHARE