Technology

Konversi Motor Listrik Kini Sudah Bisa Kredit, Berminat?

M Fadli Ramadan 18/09/2023 10:00 WIB

Kementerian ESDM sudah menggandeng leasing atau jasa pembiayaan. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk melakukan konversi.

Konversi Motor Listrik Kini Sudah Bisa Kredit, Berminat? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan motor listrik, salah satunya dengan konversi. Program ini pun memberikan bantuan berupa subsidi Rp7 juta tanpa syarat apapun.

Meski mendapat subsidi Rp7 juta, biaya yang perlu dikeluarkan oleh masyarakat untuk melakukan konversi masih cukup tinggi. Sebab, untuk melakukan konversi motor bensin menjadi listrik dibutuhkan biaya Rp15 juta-Rp17 juta.

Tenaga Ahli Kementerian ESDM Bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan, saat ini pihaknya sudah menggandeng leasing atau jasa pembiayaan. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk melakukan konversi.

“Sudah ada cicilannya, dibawa pergi ke leasing dan bank. Tapi kalau pakai kartu kredit, bisa nol persen (bunganya). Kalau dibagi, ketemunya di angka Rp320 ribu,” kata Sripeni Inten kepada wartawan di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Namun, saat ini Kementerian ESDM bersama beberapa pelaku bengkel konversi, berencana untuk menerapkan sistem sewa baterai. Nantinya, dengan bantuan subsidi Rp7 juta, maka konversi motor bisa gratis.

“Tidak menghilangkan baterai tanam. Supaya lebih luas. Supaya (seperti) kurir, ojol yang heavy user 100 km, dan dengan tukar baterai jadi kan nggak tidak nambah uang, hanya sewa bulanan, jadi nggak nambah modal,” ujar Inten.

“Hampir sama (biaya) sewa battery swap bulanan dengan charge. Terima jalan, pokoknya bawa motor bensin ke sini (bengkel konversi), keliar motor listrik. Tapi masih tunggu (aturannya berlaku),” sambungnya.

Sekadar informasi, saat ini komponen yang masih diimpor adalah baterai dan motor penggerak atau controller. Sehingga biaya konversi motor menjadi sangat tinggi yang membuat orang-orang enggan untuk memanfaatkan program ini.

“Kalau pakai baterai tanam paling murah Rp15 juta. BRT paling murah Rp15 juta, itu pakai baterai yang sudah dimiliki (sendiri). Kalau dikurangi Rp7 juta, tinggal Rp8 juta, malah (bisa) nol jadinya (lewat skema baterai sewa),” kata Tomy Huang, pemilik bengkel BRT (Bintang Racing Team).

Untuk saat ini, BRT sendiri bekerja sama dengan OICA dan IBC untuk pengadaan baterai yang digunakan pada motor konversi mereka. OICA sendiri merupakan salah satu pemain battery swap atau sistem tukar baterai yang terbukti lebih efektif untuk mobilitas harian.

(YNA)

SHARE