Kuota Subsidi Motor Listrik Habis, Produsen Lokal Proyeksi Penjualan Mandek
Masyarakat tidak bisa lagi membeli motor listrik dengan potongan Rp7 juta. Sebab, kuota subsidi motor listrik saat ini sudah habis.
IDXChannel - Masyarakat tidak bisa lagi membeli motor listrik dengan potongan Rp7 juta. Sebab, kuota subsidi motor listrik saat ini sudah habis.
Hal ini memberikan dampak besar bagi produsen lokal yang sudah menetapkan target dan jumlah produksi tahun ini.
United E-Motor di bawah naungan PT Terang Dunia Internusa (UNTD) menjadi salah satu produsen yang terdampak. Mengingat, saat mereka terus memproduksi motor listrik untuk memenuhi permintaan yang cukup tinggi saat subsidi masih tersedia.
"Mana ada yang mau beli tanpa subsidi, bedanya Rp7 juta. Kalau enggak ada subsidi pasti langsung (turun)," kata Andrew Mulyadi, Direktur PT TDI di Tangerang, belum lama ini.
Menurutnya, kuota subsidi motor listrik yang sudah habis membuat konsumen menunda pembelian. Ia memprediksi, permintaan bakal meningkat lagi ketika subsidi kembali berjalan, atau ketika masyarakat mulai merasakan manfaat motor listrik.
"Tahun ini targetnya mandek. Target kami tempo hari sudah besar. Sekarang targetnya langsung diam, enggak bisa tercapai semua industri motor listrik. Sekarang ini kan lagi bagus-bagusnya banget, meningkatkan penjualan, meningkat cukup besar banget," ujar Andrew.
"Kalau ada subsidi lagi tentu penjualannya akan cepat. Bisa tercapai target pemerintah tempo hari, yang 2 juta unit (kendaraan listrik) pada 2026," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, United optimistis industri sepeda motor listrik di Indonesia semakin berkembang. Merek lokal ini bahkan telah memasang target penjualan motor listrik yang cukup tinggi pada 2024, sekitar 60 ribu unit.
Perusahaan itu memiliki tiga fasilitas pabrik di Gunung Putri, Bogor, dan di Citeureup, Bogor, serta Curug, Tangerang. Ketiga pabrik tersebut memiliki total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
(Febrina Ratna)