Technology

Mobil Otonom Dinilai Bakal Bikin Kemacetan Melonjak Dua Kali Lipat

M Fadli Ramadan 22/01/2023 22:00 WIB

Departemen Transportasi Inggris memperingatkan kendaraan dengan teknologi self-driving/mobil otonom dapat meningkatkan kemacetan lalu lintas dua kali lipat.

Mobil Otonom Dinilai Bakal Bikin Kemacetan Melonjak Dua Kali Lipat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Departemen Transportasi (DfT) Inggris memperingatkan bahwa kendaraan dengan teknologi self-driving atau mobil otonom dapat meningkatkan kemacetan lalu lintas hingga dua kali lipat. Bahkan, diperkirakan antara tahun 2025 dan 2026 dapat meningkat sebesar 85 persen.

Dikutip dari laman Visordown, Minggu (22/1/2023), DfT memperkirakan lebih dari 50 persen mobil di Inggris akan mengusung teknologi tersebut pada 2047. Ini akan membuat lalu lintas bertambah padat karena seseorang tanpa lisensi mengemudi bisa membawa kendaraan dengan bebas.

Tahun lalu, pemerintah Inggris mengumumkan rencana kendaraan otonom untuk memulai penerapannya di jalan negara pada 2025. Tetapi, teknologi self-driving saat ini masih ilegal dan dilarang penggunaannya.

Selain itu, teknologi tersebut juga masih membutuhkan penyempurnaan dan ada banyak yang perlu ditambahkan sebelum benar-benar merilisnya. Meski sudah banyak yang memesan software tersebut untuk mobil Tesla.

Selain perangkat lunak dari teknologi otonom yang belum siap, alasan lainnya adalah itu akan menghabiskan terlalu banyak waktu, sumber daya, dan uang untuk membuatnya siap dinikmati oleh publik pada kendaraannya.

Sebuah artikel dari Bloomberg yang diterbitkan tahun lalu menjelaskan anggaran sebesar USD100 miliar (Rp1.506 triliun) dihabiskan untuk kendaraan otonom. Namun, saat ini belum ada titik terang untuk penggunannya.

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan Institut Teknologi Michigan (MIT) menemukan bahwa teknologi otonom yang dijalakan dengan kecerdasan buatan (AI) akan menghabiskan energi kendaraan lebih cepat.

“Jika sebuah kendaraan otonom memiliki 10 jaringan saraf dalam yang memproses gambar dari 10 kamera, dan kendaraan itu melaju selama satu jam sehari, itu akan menghasilkan 21,6 juta kesimpulan setiap hari,” ucap seorang peneliti MIT dikutip dari Visordown.

Menurut Soumya Sudhakar, seorang mahasiswa pascasarjana di bidang aeronautika dan astronautika, dan penulis pertama studi MIT, konsumsi energi kendaraan otonom memang berpotensi menjadi masalah besar.

Solusinya adalah merancang kendaraan otonom yang lebih efisien yang memiliki jejak karbon lebih kecil sejak awal. Tetapi, masalah mendasar adalah mobil otonom benar-benar belum siap, bahkan teknologinya tak efisien.

Sulit untuk memperbaiki fungsionalitas sesuatu untuk membuatnya bekerja dengan cara yang lebih efektif. Mendapatkan sesuatu untuk bekerja adalah langkah pertama, dan berikutnya fokus pada mengurangi konsumsi energi.

(YNA)

SHARE