Market Watch
Last updated : 15:15 WIB 21/03/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,691.61
  • +79.12
  • +1.2%
  • LQ45
  • 929.99
  • +14.42
  • +1.58%
  • IDX30
  • 485.28
  • +7.75
  • +1.62%
  • JII
  • 560.74
  • +5.66
  • +1.02%
  • HSI
  • 19,591.43
  • +332.67
  • +1.73%
  • NYSE
  • 14,985.95
  • +208.25
  • +1.41%
  • STI
  • 3,222.10
  • +48.17
  • +1.52%
Currencies
  • USD-IDR
  • 15,339
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 1,953
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 970,835
  • -0.52%
  • -5,050
  • Minyak
  • 1,047,040
  • +0.92%
  • +9,510

Sistem Kemudi Otonom Tesla Sudah Terpasang di 285 Ribu Kendaraan

Technology
M Fadli Ramadan
02/01/2023 07:52 WIB
Tesla mencapai rekor baru dengan memproduksi 4.680 sel baterai dalam sepekan yang cukup untuk menghidupi lebih dari 1.000 mobil.
Sistem Kemudi Otonom Tesla Sudah Terpasang di 285 Ribu Kendaraan (FOTO:MNC Media)
Sistem Kemudi Otonom Tesla Sudah Terpasang di 285 Ribu Kendaraan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel – Tesla menjadi produsen mobil listrik terbesar di Amerika Serikat yang terus mengembangkan teknologinya. 

Salah satunya adalah Full Self-Driving (FSD) yang tersedia di Amerika Utara, yang memungkinkan pengguna tak perlu memegang kemudi mobil.

Menjelang akhir tahun, segala sesuatunya tampak sulit bagi Tesla sehubungan dengan pasar saham. Meski begitu, merek kendaraan listrik ini memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan selama 2022.

Dikutip dari CarScoops, salah satunya yang dibanggakan adalah sistem Full Self-Driving yang dipasang ke sekitar 285.000 kendaraan di Amerika Utara. Itu merupakan sebuah hal yang patut dibanggakan karena dapat respon positif dari pengguna mobil Tesla.

FSD merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang ditanamkan dalam mobil Tesla untuk Model S, X, Y, dan 3. Ini merupakan fitur autopilot yang sebenarnya sudah tertanam pada mobil Tesla, tapi software ini dikembangkan yang dapat memudahkan penggunanya.

Fitur autopilot sendiri memungkinkan kendaraan mengerem darurat secara otomatis, memberi peringatan tabrakan depan, memperbaiki jalur, serta kontrol jelajah adaptif sesuai dengan kecepatan dan kondisi lalu lintas sekitar.

Sementara FSD yang juga mencakup fungsi Autopilot, terdapat juga fitur yang lebih canggih seperti perubahan jalur otomatis, pengenalan lampu berhenti, dan “panggilan cerdas”. Fitur ini memungkinkan pengemudi memanggil mobil dari tempat parkir untuk menjemput mereka melalui smartphone dan aplikasi Tesla.

Dalam unggahan di Twitter, Tesla memaparkan pencapaiannya selama setahun terakhir. Selain peningkatan produksi di Giga Texas dan Giga Berlin, mereka juga mencapai tonggak sejarah dengan instalasi 500 ribu panel surya.

Bahkan, Tesla mencapai rekor baru dengan memproduksi 4.680 sel baterai dalam sepekan yang cukup untuk menghidupi lebih dari 1.000 mobil. Meski tak ada berita yang lebih besar dibandingkan 285 ribu mobil Tesla telah menggunakan Full Self-Driving versu Beta.

Sekadar informasi, untuk mengaktifkan perangkat lunak FSD, pemilik Tesla harus membayar USD 15 ribu atau setara Rp233 juta. Tahun lalu, peminatnya tidak banyak, tapi pada kuartal ketiga tahun ini, jumlahnya meningkat lebih signifikan.

Bagaimanapun, Tesla belum memberikan keterangan secara resmi mengenai software tersebut. Pada bulan lalu, Elon Musk mengatakan bahwa perangkat lunak asisten pengemudi Tesla tidak akan mendapatkan persetujuan pemerintah.

Oleh karena itu, Musk berharap perangkat lunak Tesla Full Self-Driving yang telah digunakan oleh banyak pengguna mobil mereka dapat memberikan keyakinan kepada regulator di AS bahwa teknologi tersebut jauh lebih aman.

(SAN)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.