Nilai Ekonomi Internet Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar pada 2030
Nilai ekonomi internet Indonesia diproyeksikan melonjak mencapai USD360 miliar dalam gross merchandise volume pada 2030.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai ekonomi internet Indonesia diproyeksikan melonjak mencapai USD360 miliar dalam gross merchandise volume pada 2030.
Menurut Airlangga, ekonomi digital kini tidak lagi hanya sebagai pelengkap, tetapi telah menjadi mesin utama pertumbuhan. Hal ini didukung oleh 212 juta pengguna internet aktif dan 59,3 persen masyarakat yang terbiasa berbelanja dan menggunakan layanan secara daring.
"Terjadi disrupsi digitalisasi di berbagai bidang, misalnya kita lihat tren payment system yang terus naik di bidang digital payment. Cashless society menjadi kenyataan, tapi memang ada disparitas antara kota besar dan kecil, jadi ini yang terus kita monitor," tutur Airlangga dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan langkah strategis, termasuk transformasi digital, untuk menunjang pertumbuhan ini.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media menjadi kunci utama untuk memajukan perekonomian nasional.
Airlangga menilai, proyeksi pertumbuhan global masih dibayangi ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap optimis dan menunjukkan kinerja kuat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen year-on-year, lebih tinggi dari negara lain, dengan tingkat inflasi yang terkendali.
“Ekonomi Indonesia terus berkinerja baik dengan pertumbuhan 5,12 persen (yoy) di Kuartal II-2025, dan didukung oleh inflasi yang terkendali. Kondisi ini mencerminkan efektivitas koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor rill dalam menjaga keseimbangan makroekonomi di tengah ketidakpastian global. Indonesia juga mengupayakan terobosan negosiasi perdagangan melalui perluasan cakupan layanan digital, investasi asing dan reformasi struktural,” kata Airlangga.
Airlangga menegaskan, ekonomi digital kini menjadi sumber pertumbuhan baru, bukan lagi pelengkap, melainkan mesin utama pertumbuhan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga akan mendorong pencapaian negara-negara ASEAN dalam ekonomi digital melalui DEFA.
Pemerintah juga berkomitmen melanjutkan langkah-langkah strategis lain, seperti diversifikasi pasar ekspor, transformasi digital dan ekonomi kreatif, penguatan hilirisasi industri dan semikonduktor, serta transisi energi.
Untuk menunjang keberhasilan semua langkah strategis, Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media. Pemerintah juga berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, mendorong belanja efektif, dan mendukung UMKM melalui teknologi dan regulasi.
(kunthi fahmar sandy)