Technology

Nokia Bangun Pusat Riset Teknologi di Kanada, Kembangkan AI-Cyber Security 

Indah Mulyani 20/10/2022 01:14 WIB

Nokia mengumumkan rencana untuk mengubah fasilitas milik perusahaan Nokia di Ottawa menjadi pusat penelitian teknologi dan pengembangan (R&D). 

Nokia Bangun Pusat Riset Teknologi di Kanada, Kembangkan AI-Cyber Security  (Dok.MNC)

IDXChannel - Nokia cabang Kanada, pemerintah federal, pemerintah Ontario dan Ottawa telah mengumumkan rencana untuk mengubah fasilitas milik perusahaan Nokia di Ottawa menjadi pusat penelitian teknologi dan pengembangan (R&D). 

Menurut beberapa pengamat industri, ini merupakan langkah Kanada untuk beralih dari teknologi Huawei, terlebih negara ini akan lebih gencar garap teknologi nirkabel 5G.

“Perluasan fasilitas milik Nokia di Ottawa Kanada menunjukkan upaya berkelanjutan oleh pemerintah federal bermaksud untuk mengurangi ketergantungan perusahaan telekomunikasi Kanada pada Huawei dan ZTE, dua pembuat peralatan telekomunikasi terbesar China, serta mendukung penggunaan sumber non-China,” kata Dwayne Winseck, seorang profesor komunikasi di Carleton University, yang dikutip dari The Star, Rabu (19/10/2022).

Sebelumnya pada Mei 2022, pemerintah Kanada juga mengumumkan untuk melarang Huawei Technologies dan ZTE menjual peralatan 5G ke perusahaan telekomunikasi di Kanada.

Pihak oposisi konservatif dan kritikus lainnya telah lama menekan pihak liberal untuk menolak peran Huawei dalam membangun infrastruktur 5G di negara itu.

Alasannya bahwa hal tersebut memungkinkan pihak Beijing untuk memata-matai orang Kanada dengan lebih mudah dan memberi perusahaan Huawei untuk mengakses ke berbagai informasi digital di Kanada. 

Rekan peneliti senior, Christopher Parsons, di Citizen Lab mengatakan bahwa perluasan fasilitas Ottawa milik Nokia yang diumumkan padaSenin lalu (17/10), seperti disiarkan langsung di platform Linkedin. 

Parsons menjelaskan, salah satu rintangan yang dihadapi Nokia dan perusahaan Barat lainnya adalah bahwa perusahaan tersebut memiliki lebih sedikit dana untuk diinvestasikan dalam penelitian dasar, dibandingkan dengan pesaing mereka (Huawei).

“Kami mungkin akan melihat adanya tekanan dari Ottawa yang mendorong para ilmuwan, insinyur, dan pihak lain yang saat ini bekerja untuk Huawei, atau perusahaan lain, untuk datang dan beralih ke Nokia,” katanya.

Proyek ini akan mengubah kampus Nokia seluas 26 hektar di Kanata North Business Park menjadi pusat bisnis, residensial, dan komersial serba guna.  Proyek ini juga akan menerima total dana sebesar USD72 juta dari pemerintahan.

Nokia akan memecah pendanaannya dengan menginvestasikan USD340 juta untuk laboratorium dan peralatan, tenaga kerja, dan biaya operasi antara 2023 dan 2027, sementara pemerintah federal akan menyediakan hingga USD40 juta melalui Dana Inovasi Strategisnya.

Pemerintah provinsi, melalui Invest Ontario, akan menyediakan USD30 juta untuk proyek tersebut, sementara Kota Ottawa, melalui Hydro Ottawa, akan memberikan kontribusi modal sebesar USD 2 juta untuk peningkatan sistem kendali.

Pihak dari Nokia mengatakan pusat teknologi juga akan secara signifikan memperluas kapasitasnya dalam keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin.

"Pengumuman itu memperkuat komitmen Nokia untuk pasar Kanada, di mana kami (Nokia) telah menginvestasikan USD1,4 miliar dalam R&D selama lima tahun terakhir,” kata presiden Nokia di Kanada, Jeffrey Maddox, dalam sebuah pernyataan.

Nokia telah berencana untuk memulai pembangunan situs pada 2023 dan mengharapkan untuk membuka fasilitas baru pada 2026.

“Menurut saya, membangun kekuatan penelitian dan pengembangan di perusahaan yang lebih selaras dengan kepentingan Kanada adalah sesuatu yang penting,” kata Parsons.

Dia juga menambahkan bahwa perlu beberapa waktu sebelum dampak dari pusat teknologi dirasakan.

Proyek ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 340 pekerjaan baru dan juga membantu Nokia untuk menarik bakat global yang sangat terampil ke ekosistem teknologi di Kanada. 

Nokia mengatakan fasilitas baru milik mereka di Ottawa juga akan mendukung target global perusahaan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca 50 persen pada tahun 2030 dengan menerapkan teknologi berkelanjutan, termasuk pemulihan panas sisi air, panas sisi udara dan pemulihan energi, pendinginan bebas sisi air, dan penampungan air hujan. 

Oleh: Savira Agustin

(IND) 

SHARE