IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi baik langkah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Halo Mobile Device Indonesia (HMDI) yang mulai memproduksi feature phone di dalam negeri.
Semula, produk yang disuplai untuk pabrikan Nokia tersebut masih diimpor dalam bentuk Completely Build Up (CBU). Dengan kini telah diproduksi di dalam negeri, maka langkah ini sejalan dengan progam substitusi barang impor yang saat ini tengah digenjot oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Permintaan feature phone saat ini cukup besar di Indonesia. Maka kami sangat menyambut baik upaya yang dilakukan oleh PT. Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia Produksi ini. Hal ini tentu berdampak positif pada perbaikan trade balance telepon seluler guna mencapai target substitusi impor,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).
Menurut Taufiek, sejak 2022 hingga 2024 mendatang Kemenperin menargetkan SMT Process, Industrial Mechanical Design, industri casing, industri baterai, casis molding design, dan industri antena supaya dapat dilakukan di dalam negeri.
Sebab, Kemenperin memandang bahwa impor CBU sudah turun drastis setelah penerapan TKDN. Pada 2021 produksi dalam negeri sudah mencapai 57 juta unit dan impor sekitar 2,9 juta unit.