“Kami sangat concern agar industri komponen Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) bisa terus tumbuh di dalam negeri,” tutur Taufiek.
Sementara Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon, mengaku yakin dengan kemampuan produksi PT Erajaya Swasembada dan PT. Halo Mobile Device Indonesia yang saat ini telah memiliki kapasitas sebesar 2,4 juta per tahun.
"Dengan begitu, kami yakin perusahaan dapat memenuhi market dalam negeri tanpa harus melakukan impor lagi," ujar Ali.
Di lain pihak, Deputy of Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group, Hasan Aula, mengatakan bahwa suatu kebanggaan besar bagi pihaknya untuk dapat mengumumkan produksi perdana ponsel hasil kerja sama Erajaya Group dengan HMD Indonesia selaku pemegang lisensi Nokia.
“Ini adalah bentuk nyata dan perwujudan dukungan kami pada upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor,” tukasnya. (TSA)