Technology

OpenAI, Pemilik ChatGPT Tertarik Akuisisi Google Chrome

Rahmat Fiansyah 23/04/2025 13:45 WIB

OpenAI tertarik mengakuisisi peramban web (web browser) milik Google, Chrome.

OpenAI tertarik mengakuisisi peramban web (web browser) milik Google, Chrome. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - OpenAI tertarik mengakuisisi peramban web (web browser) milik Google, Chrome. Saat ini, Google tengah menghadapi tekanan pemerintah AS untuk melepas lini bisnis peramban webnya karena tudingan monopoli.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Produk ChatGPT, Nick Turley saat menjadi saksi dalam persidangan antimonopoli yang berlangsung Rabu (24/4/2025). OpenAI siap mengakuisisi jika pengadilan meminta Google melepas Chrome.

"Ya kami akan melakukannya, sama seperti banyak pihak lain," katanya dalam sidang dilansir Bloomberg.

Departemen Kehakiman AS sebelumnya menggugat Google karena perusahaan raksasa teknologi AS diduga melakukan monopoli bisnis, terutama dalam bidang pencarian online dan peramban web. Dalam gugatan itu, pemerintah AS mengusulkan Google menjual Chrome untuk lepas dari tuduhan monopoli.

OpenAI melihat Chrome sebagai peluang menarik dalam rangka mengembangkan perusahaan lebih luas, terutama memperluas kehadiran di pasar pencarian dan peramban web.

Perusahaan yang dinakhodai oleh Sam Altman itu sebelumnya pernah menjajaki peluang kerja sama dengan Google. OpenAI ingin mengintegrasikan layanan chatbotnya, ChatGPT ke dalam mesin pencarian, namun ide itu ditolak Google. 

Saat ini, ChatGPT memiliki fitur ekstensi opsional di Chrome yang bisa diunduh pengguna. Namun, kata Turley, jika ChatGPT bisa benar-benar diintegrasikan secara menyeluruh ke Chrome, maka produknya akan jauh lebih bagus.

"Kita bisa menawarkan pengalaman yang luar biasa. Kami akan memiliki kemampuan untuk memperkenalkan pengalaman AI secara penuh kepada pengguna," kata Turley.

ChatGPT yang diluncurkan pada November 2022 dengan cepat menjadi viral dan menjadi salah satu software dengan tingkat pertumbuhan tercepat sepanjang masa. OpenAI menyebut bahwa ChatGPT memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif mingguan.

Meski begitu, kata Turley, perusahaannya khawatir OpenAI akan dilibas perusahaan besar seperti Google. Dia menyebut, OpenAI dikelilingi kompetitor raksasa yang memiliki kendali penuh atas data pengguna lewat web browser dan app store. 

Oleh karena itu, dia mendorong agar pengguna tetap memiliki kebebasan penuh membuat pilihan. Dengan begitu, kompetisi yang terjadi semakin sehat dan tidak dikuasai satu atau dua perusahaan saja.

Selain opsi akuisisi Chrome, OpenAI dilaporkan tengah mengeksplorasi pengembangan peramban web sendiri untuk diintegrasikan dengan teknologi ChatGPT. Perusahaan telah menjalin diskusi dengan sejumlah developer dan perusahaan untuk mewujudkan rencana tersebut.

Jika putusan pengadilan mengarah pada divestasi Chrome oleh Google, maka berpotensi mengubah dinamika pasar pencarian dan peramban web. OpenAI berpotensi memperkuat posisinya di bidang AI apabila sukses memiliki Chrome yang merupakan peramban web terpopuler di dunia.

(Rahmat Fiansyah) 

SHARE