Penerus ChatGPT, GPT-4 Diklaim Lebih Pintar dari Lulusan Sekolah Hukum
Kecerdasan buatan (AI) mengungguli sebagian besar lulusan sekolah hukum dalam ujian pengacara.
IDXChannel - Kecerdasan buatan (AI) mengungguli sebagian besar lulusan sekolah hukum dalam ujian pengacara. Model AI GPT-4 mendapat skor 297 dalam ujian tersebut.
Skor yang didapatkan GPT-4 jauh lebih tinggi daripada rata-rata. Di dunia nyata, peserta dengan skor tersebut dinyatakan lolos tes dan diizinkan membuka praktik hukum.
Ujian mencakup soal esai, simulasi, dan pilihan ganda.
GPT-4 merupakan model AI yang dirilis OpenAI pekan lalu. Sebelumnya, OpenAI memperkenalkan chatbot ChatGPT yang sukses besar.
“Model bahasa tersebut dapat memenuhi standar yang diterapkan pada pengacara manusia di hampir semua yurisdiksi di Amerika Serikat dengan menangani tugas kompleks yang membutuhkan pengetahuan hukum yang mendalam, pemahaman membaca, dan kemampuan menulis,” tulis peneliti yang melakukan tes, dilansir dari Reuters pada Kamis (16/3/2023).
OpenAI didukung secara finansial oleh Microsoft Corp. Kesuksesan ChatGPT mendorong raksasa teknologi dunia untuk mengembangkan AI.
Beberapa bulan yang lalu, peneliti yang sama menyimpulkan bahwa ChatGPT gagal lulus ujian pengacara. GPt-4 diklaim lebih canggih daripada ChatGPT.
GPT-4 berhasil menjawab benar 76 persen pertanyaan ganda. ChatGPT hanya bersail menjawab benar sekitar 50 persen soal pilihan ganda. Rata-rata peserta manusia adalah 69 persen.
(WHY)