Pengembangan Ekonomi Digital Ditargetkan hingga 2045
Ekonomi digital Indonesia bisa tembus hingga USD600 miliar pada 2030.
IDXChannel - Pemerintah Indonesia menargetkan pengembangan ekonomi digital hingga 2045.
Adapun salah satu pilar pengembangan ekonomi digital adalah mewujudkan ekosistem bisnis yang produktif melalui digitalisasi sektor-sektor ekonomi prioritas.
Seperti diketahui, ekonomi digital Indonesia bisa tembus hingga USD600 miliar pada 2030. Hal itu diyakini akan terjadi setelah diberlakukannya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) mulai 2025.
Untuk mencapai potensi tersebut ada beberapa syarat yang perlu disiapkan. Pertama, cross border e-commerce dan digital trade. Kemudian digital ID, mobilitas talenta digital, e-payment, dan yang kelima adalah e-invoicing dan siber yang aman.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan peluang ekonomi digital di Indonesia sangatlah besar.
Menurutnya, di tengah perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia Indonesia mampu memanfaatkan semua instrumen dan peluang untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi digital.
Maka dari itu, Mekari akan kembali menggelar Mekari Conference 2024, dengan tema “Sustainable Growth Through Limitless Digital Innovation”, yang dilaksanakan pada 10 September 2024 di ICE BSD.
CEO Mekari Suwandi Soh mengatakan Mekari Conference 2024 akan menyatukan pelaku
teknologi dan bisnis untuk bertukar pandangan mengenai inovasi-inovasi terkini yang akan mendukung keberlanjutan bisnis.
“Sejak 2019, Mekari menyelenggarakan Mekari Conference sebagai ajang bagi para entrepreneur, pelaku bisnis, profesional, dan pakar untuk berbagi inspirasi mengenai penerapan teknologi di bisnis, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Tahun ini, pembicara dan peserta akan menambah wawasan mengenai strategi memanfaatkan teknologi inovatif - seperti artificial intelligence (AI), teknologi finansial (fintech), dan otomasi - yang berkembang tanpa henti untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” katanya dalam rilis Jumat (23/8/2024).
Konferensi satu hari ini akan menampilkan lebih dari 60 pembicara yang terdiri dari pengusaha, pimpinan, dan ahli dari lintas industri, mulai dari teknologi dan transportasi, hingga media dan hiburan.
Mereka akan tampil di sesi-sesi yang akan menelaah topik-topik terhangat, seperti
menumbuhkan bisnis melalui hyperautomation, memanfaatkan teknologi untuk mendukung produktivitas sumber daya manusia (SDM), dan membangun bisnis tahan goncang di zaman digital.
“Keberagaman pembicara akan menambah pemahaman peserta atas strategi bagaimana bisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan di era digital dimana inovasi teknologi berkembang tanpa batas,” katanya.
Selain sesi pembicara, konferensi tahun ini akan menghadirkan kegiatan baru, yaitu interaction stage dan networking night yang akan membawa pembicara lebih dekat dengan peserta konferensi.
(Kunthi Fahmar Sandy)