Pengusaha Transportasi Ngeluh Bus RI Kalah Canggih Dibanding Eropa
PO mengungkap bus-bus yang ada di Indonesia secara konstruksi lebih kuat, namun kalah canggih dibanding bus-bus di eropa.
IDXChannel - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) sekaligus Ketua Umum Organda Kurnia Lesani Adnan mengungkap, bus-bus yang ada di Indonesia kalah canggih dibanding bus-bus di eropa. Meskipun secara konstruksi lebih kuat, namun teknologi bus RI kalah dibanding negara lain.
“Kalau boleh bicara jujur secara konstruksi, bodi bus di Indonesia itu lebih kokoh karena medan dan kondisi jalan. Sebenarnya itu bukan keunggulan, tapi sesuai kebutuhan dalam negeri,” jelas dia saat dihubungi MNC Portal Senin (17/10/2022).
Sani menjelaskan, saat ini industri transportasi darat, khususnya bus terus semakin berkembang, terutama di Indonesia. Banyak masyarakat yang masih banyak menggunakan moda transportasi massal itu baik di dalam kota maupun untuk menempuh perjalanan jauh.
Namun, tak dipungkiri bahwa bus-bus yang ada di Indonesia kalah dalam hal teknologi dengan bus Eropa. Mengingat Perusahaan Otobus (PO) lebih memilih membeli rangka ketimbang bus utuh.
Strategi tersebut diambil untuk menghemat biaya dan masing-masing PO bisa mendesain bodi bus mereka sesuka hati agar tidak serupa dengan bus lainnya. Selain itu, kondisi jalan di Indonesia juga dianggap tak cocok dengan bodi bus Eropa.
Hal ini disampaikan oleh Bahkan, ia mengungkapkan fakta bahwa bodi bus Indonesia lebih kokoh dibandingkan bus Eropa.
Bus-bus di Indonesia memang dibuat lebih kokoh karena selain mengangkut penumpang, juga diperuntukkan mengangkut barang dalam jumlah banyak. Selain itu, jalan yang menanjak dan tidak rata mengharuskan setiap perusahaan membuat bodi bus yang kokoh.
“Kalau kita bicara bodi jelas beda, bus di Eropa punya regulasi lebar dan panjang yang sesuai dengan kapasitas spesifikasi bus. Sedangkan di Indonesia di bawah standar Eropa mengingat kondisi jalan di Indonesia masih beragam dan relatif sempit,” ujar Sani.
Untuk teknologi, Sani menyampaikan bus di Indonesia masih tertinggal dengan bus-bus Eropa yang sudah menerapkan teknologi canggih. Bahkan, dalam hal dapur pacu, bus Eropa juga lebih ramah lingkungan karena memiliki aturan ketat mengenai emisi.
“Teknologi bus di Eropa mereka sudah sampai ke Euro 6, di Indonesia baru sampai euro 4. Dalam hal teknologi ini juga sangat signifikan dalam infrastruktur pendukungnya salah satu yang sangat jelas kualitas bahan bakar,” ucap Sani.
“Ini sangat mempengaruhi kualitas kompresi mesin. Di Eropa, kandungan fame hanya 7 persen, sementara di Indonesia dipaksakan sampai 30 persen, tentu ini sangat berpengaruh terhadap kinerja dan daya tahan komponen ruang bakar mesin.”
Untuk sisi keselamatan, beberapa PO yang menggunakan sasis dari Eropa akan memiliki standar keselamatan yang sama seperti di Eropa. Hal ini mencakup sistem ABS, Brake Retarder, dan ASR.
“Menurut saya sebagai pengguna produk di Indonesia, harus pandai dalam memilih sasis bus dan karoseri. Paling tidak kita mengedukasi diri sendiri terhadap teknologi terakhir di luar sehingga tidak tertinggal jauh,” jelas Sani.
(SLF)