Technology

Produsen Mobil Listrik Wajib Perhatikan Dua Hal Ini Jika Mau Penjualan Laku Keras

M Fadli Ramadan 25/03/2024 13:30 WIB

Kendati begitu, beberapa faktor membuat mereka mengurungkan niatnya untuk memboyong mobil listrik untuk saat ini.

Produsen Mobil Listrik Wajib Perhatikan Dua Hal Ini Jika Mau Penjualan Laku Keras. (Foto MNC Media)

IDXChannel – Pertumbuhan mobil listrik di seluruh dunia mulai terlihat, tapi penjualannya masih jauh dari harapan. Sebab, masih banyak orang ragu menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai akibat infrastrukturnya kurang memadai.

Tetapi, di Amerika Serikat, sekitar 70 persen konsumen mulai mempertimbangkan membeli mobil listrik untuk masa depan. Kendati begitu, beberapa faktor membuat mereka mengurungkan niatnya untuk memboyong mobil listrik untuk saat ini.

Melansir Carscoops, Senin (25/3/2024), produsen mengalami kerugian dalam menjual kendaraan listrik di AS. Rata-rata, mereka kehilangan sekitar USD6.000 atau setara Rp95 jutaan untuk setiap mobil listrik yang mereka jual dengan harga USD50 ribu (Rp790 jutaan).

Jelas, kondisi ini menuntut produsen dan pihak terkait untuk mencari solusi dalam meningkatkan minat konsumen memboyong mobil listrik. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih murah dan memiliki jarak tempuh panjang.

Penelitian BCG menemukan, konsumen mobil listrik menginginkan kendaraan yang dapat diisi dayanya dalam 20 menit, menawarkan jarak tempuh 350 mil (563 km), dan dihargai sekitar USD50 ribu atau lebih rendah.

Hyundai Ioniq 6 SE RWD Long Range adalah salah satu contoh EV yang mendekati keinginan konsumen. Mobil ini memiliki jangkauan 581 km dan dapat diisi daya dari 10 persen hingga 80 persen dalam 18 menit, dengan harga mulai dari USD40.950.

Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tingkat kinerja dan harga yang diinginkan oleh konsumen. Para produsen mobil perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan baterai, motor listrik, dan teknologi pengisian daya yang lebih efisien.

Sedangkan bagi pembeli yang tidak puas dengan kendaraan listrik generasi berikutnya, dapat dengan mudah beralih ke mobil hybrid. Diperkirakan mobil ini menguasai antara 15 dan 20 persen pasar AS mulai 2026 dan seterusnya.

Pengguna mobil listrik generasi berikutnya sebagian besar adalah orang berpenghasilan tinggi, milenial, dan yang tertarik dengan teknologi. Tapi, mereka memiliki ekspektasi tinggi terhadap kendaraan tersebut dan lebih cuek terhadap fitur yang tertanam.

(YNA)

SHARE