Proyek Taksi Terbang Rute Singapura-Indonesia Ditunda, Ini Alasannya
Proyek taksi terbang, Volocopter, terpaksa ditunda tanpa ada batasan waktu.
IDXChannel - Impian Singapura memiliki taksi terbang pertama yang beroperasi di Asia Tenggara bisa batal. Pasalnya, proyek taksi terbang, Volocopter, terpaksa ditunda tanpa ada batasan waktu.
Dikutip dari Straits Times, Senin (4/12/2023), Volocopter terpaksa ditunda karena perusahaan yang terlibat di dalamnya, Volocopter GmbH, tidak mendapat dukungan lokal. Padahal rencananya pada 2023, Volcopter GmbH akan membangun kantor pusat di Singapura. Mereka juga akan merekrut karyawan untuk mendukung operasional taksi terbang tersebut.
Sayangnya hingga akhir 2023, Volcopter sama sekali tidak mampu merealisasi target tersebut. Hal itu terjadi karena belum ada satu pun perusahaan lokal Singapura yang tertarik ikut bekerja sama dan menyuntikkan dana.
"Kami akan terus mencari partner lokal yang bisa berbagi pembiayaan. Begitu mereka ditemukan, kami akan menentukan lagi waktu peluncuran Volocopter di Singapura," sebut Volocopter.
Saat ini Volocopter mengatakan telah memiliki pendanaan sebesar USD730,6 juta atau sekitar Rp11,2 triliun. Hanya saja, dana tersebut masih belum cukup untuk operasional Volocopter secara penuh. Biaya besar diperkirakan akan dikucurkan untuk riset, sertifikasi, serta peluncuran resmi.
Masalahnya tidak ada satu pun perusahaan lokal di Sngapura yang berniat memberikan suntikan dana ke Volocopter GmbH.
Sementara James Wang, Director of the Electric Vertical Take-off and Landing Research and Innovation Centre dari Nanyang Technological Unversity mengatakan, setidaknya dibutuhkan dana sebesar USD1 miliar atau setara Rp15,3 triliun untuk memulai bisnis taksi terbang.
Dia memprediksi banyak perusahaan tidak tertarik dengan taksi terbang karena Singapura merupakan wilayah yang sangat kecil. Kemacetan yang terjadi juga tidak terlalu mengganggu mobilitas masyarakat di negeri jiran itu.
Dia mengatakan, keberadaan taksi terbang hanya akan menguntungkan jika beroperasi di wilayah Singapura dan negara-negara terdekat seperti Malaysia dan Indonesia.
"Hanya saja tetap ada masalah karena belum ada regulasi yang jelas untuk layanan seperti ini melewati perbatasan antar-negara," ujarnya.
Volocopter memang disiapkan untuk tidak hanya melayani kebutuhan mobilitas domestik di Singapura. Volocopter menargetkan layanan mobilitas dari negara-negara terdekat menuju Singapura. Salah satunya, rute Singapura-Indonesia dengan kota tujuan Batam.
Sayangnya dengan penundaan yang terjadi saat ini maka hadirnya taksi terbang yang beroperasi di antara Singapura-Indonesia benar-benar terancam gagal.
(RNA)