Technology

VW Desak Pemerintah Jerman Tolak Rencana Uni Eropa Terapkan Bea Masuk Mobil Listrik China

Ahmad Islamy 03/10/2024 11:40 WIB

Produsen mobil Jerman Volkswagen alias VW menentang rencana Uni Eropa untuk memberlakukan bea masuk pada mobil listrik dari China.

Produsen otomotif Jerman, Volkswagen atau VW, menentang rencana Uni Eropa menerapkan bea masuk yang tinggi atas kendaraan listrik asal China. (Foto: Arsip)

IDXChannel – Produsen mobil Jerman Volkswagen alias VW menentang rencana Uni Eropa untuk memberlakukan bea masuk pada mobil listrik dari China. Perusahaan otomotif itu pun mendesak Pemerintah Jerman untuk menolaknya dalam pemungutan suara di Brussels.

“Volkswagen menolak bea masuk yang direncanakan (Uni Eropa). Kami berharap Pemerintah Jerman mengambil posisi yang jelas mengenai masalah ini,” kata seorang juru bicara VW kepada kantor berita Jerman, DPA, Rabu (2/10/2024).

Seorang perwakilan perusahaan VW mengatakan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, bahwa Volkswagen Group tidak tertarik dengan penerapan bea masuk yang lebih tinggi terhadap mobil listrik China.

“Dengan latar belakang permintaan mobil listrik yang sedang lemah di Jerman dan Eropa, waktu pengambilan keputusan Komisi Uni Eropa akan merugikan. Konsekuensi negatif dari keputusan ini lebih besar daripada potensi manfaatnya bagi industri otomotif Eropa dan khususnya Jerman,” katanya.

Jubir itu menekankan bahwa VW terbuka terhadap tantangan dan meningkatnya persaingan di pasar internasional dengan China, yang pada gilirannya akan menguntungkan bagi para pelanggan perusahaan. Dia juga mengonfirmasi laporan terkini di media Jerman yang menyebutkan bahwa VW mengimbau pemerintah negeri panser itu untuk memberikan suara menentang di Uni Eropa atas rencana pemberlakuan bea masuk pada mobil listrik dari China.

Laporan media sebelumnya yang mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan, negara-negara Uni Eropa kemungkinan akan menyetujui pemberlakuan bea masuk hingga 45 persen pada impor kendaraan listrik China pada Jumat (4/10/2024).

Pada Juli lalu, Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka memberlakukan bea masuk sementara atas impor kendaraan listrik dari China dengan dalih adanya subsidi negara dalam produksinya. Pada Agustus, komisi itu mengirimkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebuah rancangan keputusan akhir tentang penerapan bea masuk atas mobil listrik China. 

Dikatakan bahwa bea masuk itu akan berkisar antara 17 persen hingga 36,3 persen tergantung pada produsennya. Keputusan tersebut diperkirakan mulai berlaku paling lambat pada November. 

Kementerian Perdagangan China telah berulang kali menuduh Brussels memicu konflik perdagangan yang dapat mengakibatkan perang dagang besar-besaran antara Beijing dan Eropa.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE