"Sejumlah strategi tersebut akan menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan," ujar Perry.
Pada 2024, Akulaku Finance Indonesia mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp6 triliun. Pembiayaan senilai Rp3,9 triliun tersalur pada paruh kedua 2024, yang menunjukan adanya pemulihan bisnis yang signifikan setelah normalisasi status pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara rasio Non-Performing Financing (NPF) Net tetap terkendali di level 1,1 persen yang mencerminkan sehatnya kualitas penyaluran pembiayaan, serta manajemen risiko yang solid.
"Pertumbuhan kami cukup prudent dengan NPL 1,1 persen. Pertumbuhan bisnis cukup baik," kata dia.
Untuk diketahui, pada tahun lalu, Akulaku Finance Indonesia meraih normalisasi status pengawasan dari OJK sebagai regulator industri keuangan.
(Fiki Ariyanti)