Tercatat, kredit korporasi tumbuh sebesar 20 persen YoY atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun. Selain itu, kredit komersial juga menunjukkan pertumbuhan yang baik sepanjang kuartal I-2025, mencapai 21,4 persen YoY atau sebesar Rp296 triliun.
Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kenaikan sebesar Rp11 triliun secara tahunan, menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025. Realisasi ini menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.
Pertumbuhan kredit yang positif ini juga diiringi dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil dipertahankan di level 1,01 persen pada Maret 2025.
Hal ini juga berdampak positif pada perbaikan biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik menjadi 0,71 persen per Maret 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,99 persen.
"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tutur Darmawan.
Sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan, Bank Mandiri terus mempercepat transformasi digital melalui penguatan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Sampai dengan Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna.