Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Bank Sentral Australia (RBA) menurunkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase menjadi 3,6 persen, penurunan yang ketiga kalinya dalam enam bulan ke belakang.
Dilansir dari AP pada Selasa (12/8/2025), Australia mencatat inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Suku bunga terbaru ini merupakan yang terendah sejak Maret 2023. Penurunan tersebut telah diantisipasi secara luas oleh pasar karena inflasi terus menurun.
Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan, ketidakpastian perdagangan internasional diperkirakan berdampak buruk pada aktivitas ekonomi global.
"Ketidakpastian dalam ekonomi dunia masih tinggi. Ada sedikit kejelasan lebih lanjut tentang cakupan dan skala tarif AS dan respons kebijakan di negara lain, yang menunjukkan dampak yang lebih ekstrem kemungkinan dapat dihindari," kata Bullock dalam sebuah pernyataan.
Inflasi tahunan di Australia telah menurun secara bertahap ke kisaran dua persen, sejak mencapai puncaknya di level 7,8 persen pada kuartal IV-2022.
Menteri Keuangan Jim Chalmers mengatakan, terkendalinya inflasi memberikan keyakinan kepada bank sentral untuk memangkas suku bunga tiga kali dalam enam bulan.
"Ini merupakan kelegaan yang sangat disambut baik bagi jutaan warga Australia," ujar Chalmers kepada para wartawan.
"Ini akan memberikan lebih banyak uang kepada orang-orang yang berada di bawah tekanan," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)
