"Sedangkan di tahun lalu kita ingat kuartal II-2020 belum masuk qanun. Jadi pertumbuhannya di kuartal II-2021 masih bisa double digit untuk pembiayaan. Kembali sektornya seperti yang disampaikan di segmen konsumer, gadai, UMKM, dan mikro," jelas Cahyo.
Jika melihat kinerja yang positif, perseroan memproyeksinya pertumbuhan pembiyaaan secara satu tahun penuh akan posiitf. Meskipun masih wait and see, namun diperkirakan pembiayaan bisa tumbuh 10% secara tahunan.
"Tahun ini, full year berapa? Kita masih belum bisa melihat, tapi kalau sekitar 9-10% itu angka yang masih masuk akal. Tapi kita wait and see pertumbuhannya seperti apa," kata Cahyo.
Sebagai informasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 159,07 triliun atau tumbuh 14,74% yoy di kuartal I-2021. Dari jumlah tersebut, komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun yakni sebesar 45% dari total pembiayaan.
Kemudian di posisi kedua ada pembiayaan, dari segmen korporasi Rp 37,3 triliun atau sekitar 23,5%. Selanjutnya yang ketiga dari segmen kecil dan menengah Rp 20,8 triliun atau 13,1%.