IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memperoleh predikat sebagai merek perbankan terkuat di dunia dengan skor Brand Strength Index 93,8/100 dan peringkat elite AAA+.
Hal ini terungkap dalam Brand Finance Banking 500 2024 yang dirilis pada Februari 2024.
Penelitian Brand Finance menunjukkan bahwa bank-bank lokal dan regional Asia mempunyai kinerja yang sama baiknya. Dalam banyak kasus, kinerja bank regional ini bahkan mengungguli bank-bank global dalam hal posisi brand di hati dan pikiran pelanggan.
Selain BBCA, merek perbankan Afrika yakni Equity Bank, First National Bank, dan Kenya Commercial Bank, serta Romania Banca Transilvania semuanya berada di peringkat 5 besar merek perbankan terkuat secara global dengan peringkat AAA+.
Hanya 11 dari 50 negara teratas yang mengalami penurunan nilai agregat sektor perbankan mereka, dipimpin oleh Rusia (69 persen), Malaysia (20 persen), dan Nigeria (14 persen).
Karena sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia menyebabkan dua merek bank terbesar di negara tersebut – VTB dan SBER – mengalami penurunan nilai merek terbesar berdasarkan persentase, dengan penurunan masing-masing sebesar 91 persen dan 63 persen.
Informasi saja, BBCA sepakat membagikan dividen tunai sebesar Rp270,00 per saham dalam akan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Rasio tersebut meningkat 31,7 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022.
Selain itu, saham BBCA juga menyentuh all time high (ATH) baru di angka Rp10.400 per saham di menit-menit awal perdagangan Rabu (13/3/2024).
Laba bersih yang diperoleh BBCA pada tahun buku 2023 yaitu sebesar Rp48,6 triliun. Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2023 sebesar Rp42,50 per saham yang telah dibayarkan Perseroan kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2023.
Dengan begitu, sisa yang akan dibayarkan Perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan Direksi Perseroan sebesar Rp227,50 per saham.
"Kami melihat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan stabil, serta berpotensi terus tumbuh di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global dan regional," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024).
Hasil keputusan RUPST BCA hari ini, lanjut Jahja, menunjukkan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham.
"Kami optimistis atas prospek bisnis kedepan dan tetap melangkah secara prudent sepanjang 2024, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” ungkap Jahja.
BBCA sebelumnya telah membagikan dividen interim tahun 2023 yang dibayarkan pada 20 Desember 2023 sebesar Rp5,23 triliun atau setara Rp42,5 per saham. Dengan begitu, BCA akan membayarkan sisa dividen senilai Rp227,5 per saham, setelah dikurangi dividen interim.
Perlu diketahui, BBCA sepanjang 2023 berhasil mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp48,6 triliun, meningkat 19,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing di level 3,6 persen dan 23,5 persen. (ADF)