IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan bahwa 99% kejahatan di perbankan adalah social engineering atau soceng.
Executive Vice President Center of Digital BCA, Wani Sabu mengatakan, social engineering merupakan suatu kejahatan yang mengintai masyarakat kita yang tidak bisa dikontrol.
"Dalam satu bulan, ini BCA ya, ada 2.000 kasus tipu-tipu, itupun nasabah yang mengerti, ada juga yang tidak mengerti," kata Wani dalam Media Gathering Jaringan PRIMA x BCA di Senayan City Mall, Rabu (8/3/2023).
Menurut Wani, penipuan lewat tas mewah menempati peringkat pertama pada tahun 2022. Ibu-ibu sosialita nyatanya masih ingin mengganti tas mewahnya kemudian ditipu.
"Trus apa yang harus kita lakukan? Langsung lapor ke bank, bisa ke Halo BCA, call center, kalo polisi nanti dulu bank yang paling penting," tegas Wani.
Wani menambahkan bahwa beberapa waktu lalu, pihak BCA dan kepolisian sudah berhasil menangkap penjahat soceng hingga 90%. Namun, semakin berkembangnya soceng, kini pihak BCA dan aparat hanya bisa membasmi hingga 70%.
Dengan demikian, BCA mengimbau nasabah untuk segera menghubungi contact center Halo BCA 1500888 jika merasa telah menjadi korban penipuan.
(SAN)
Advertisement
BCA (BBCA) Sebut 99 Persen Kejahatan Perbankan Berjenis Soceng
Executive Vice President Center of Digital BCA, Wani Sabu mengatakan, social engineering merupakan suatu kejahatan perbankan yang mengintai masyarakat

BCA (BBCA) Sebut 99 Persen Kejahatan Perbankan Berjenis Soceng (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement