“BTN sebagai bank terbesar kelima di Indonesia telah menjadi pemain utama dalam perkembangan sektor perumahan nasional, sesuai dengan mandatnya dalam menjadi mitra utama penyalur program KPR Subsidi yakni KPR Sejahtera FLPP. Melalui perannya ini, BTN menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah layak huni,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Menurut Nixon, keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota FLPP menjadi 350.000 unit secara nasional pada tahun 2025, dengan alokasi sebanyak 220.000 unit untuk BTN sebagai pemain terbesar dalam program KPR Sejahtera FLPP menunjukkan dukungan dan kepercayaan yang kuat dari pemerintah terhadap BTN dalam melayani kebutuhan rakyat akan perumahan.
Di sisi lain, menurut Fitch, BTN memiliki peran kunci sebagai pendukung kebijakan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak dan terjangkau di Indonesia. Atas perannya yang signifikan tersebut, Fitch melihat guncangan terhadap BTN akan dapat mendisrupsi sektor perumahan Indonesia dengan dampak sosio-ekonomi yang signifikan.
“Kami menilai akan sangat sulit untuk mencari pengganti peran khusus pendukung kebijakan pemerintah yang selama ini dipegang oleh BTN,” tulis Fitch dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Nixon mengungkapkan, BTN secara proaktif turut memberikan masukan dan dukungan bagi pemerintah agar program perumahan nasional dapat berjalan efektif. BTN mengapresiasi pemerintah yang telah memberikan dukungan kepada sektor perumahan melalui berbagai regulasi dan insentif, contohnya perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti hingga 2027.